30/12/11

Name Display with Logic Gate

Waw,,,
setelah bertahun-tahun "hilang" dari dunia perlogican akhirnya ketemu juga dengan yang satu ini. heran deh, ko dulu ga pernah mudeng ya?!?!?!? :P
tapi, oklah disini saya hanya ingin berbagi hasil pekerjaan saya semalam--sebenernya ga semaleman sih, cuma iklannya aja banyak.hehehe
tugas mata kuliah teknik digital, menampilkan huruf pada 16segmen.
i tough it was simple for the first time, yeee ternyata bikin pusing juga.hehehe
pertapaan semalam ditambah ilham-ilham yang muncul pas tidur, akhirnya membuahkan hasil.
Alhamdulillah
here it is,
before we create the circuit, we have to count carefully



from the calculation, we get the circuit

ya, begitulah hasil pertapaan sy beberapa hari ini

27/12/11

Thanks God I’m in your way

Alhamdulillah

Kayanya belum cukup deh untuk mencurahkan apa yang saya rasakan sekarang. Sudah sebegitu banyak nikmat yang Dia berikan pada saya, sudah begitu banyak kebahagiaan yang Dia limpahkan dalam hidup saya. Dan hal yang paling membuat saya bahagia adalah menemukan diri saya berada di jalanNya. Saya bukanlah anak dari keluarga dengan latar belakang agama yang kuat, saya bukan juga seorang anak yang “dipaksa” orang tua untuk belajar agama di pesantren, dan saya juga bukan seorang aktifis dakwah yang selalu berada dibarisan depan. Saya hanyalah seorang anak biasa, mungkin lebih tepatnya saya hanya seseorang yang selalu menerima apa yang diberikan orang lain untuk saya. Hmm, bentuk kepasrahan yang tidak berdasar…

Saya mengenal agama hanya dari ritual-ritual yang orang tua saya lakukan, tanpa bertanya lebih lanjut mengapa kita perlu untuk melakukan hal tersebut. Yang saya tau hanyalah bahwa kehidupan kita ada yang mengatur, dan kepada pengatur itulah kita harus menyembah. Paradigma seperti itu terus tertanam dengan suburnya sampai saya berada di bangku SMP, saya masih berpegang teguh pada yang saya yakini bahwa saya harus melaksanakan kewajiban sholat lima waktu dalam sehari tanpa paham esensi dari sholat itu sendiri.

Beranjak SMA pikiran saya masih dipenuhi dengan orientasi keduniawian, saya ingin menjadi popular disekolah, saya ingin memiliki banyak teman, saya ingin semua orang tau bahwa saya ada. Namun yang terjadi bukan itu, saya masih menjadi siswa nomor,,, entahlah nomor berapa intinya saya tidak popular. Tapi saya mendapatkan sesuatu yang lebih penting dari itu. Saya terus dijaga oleh Alloh, penjaga dari segala penjaga.

Memang saya tidak popular, tapi itu yang Alloh pantaskan untuk saya, teman saya tidak begitu banyak, tapi Alloh pantaskan mereka untuk menjadi jalan saya menemukan jalanNya.

Dalam pergaulan dengan mereka, kita bukanlah termasuk anak-anak rokhis yang selalu aktif dengan kajian tiap minggu. Tapi Alhamdulillah kami tidak pernah meninggalkan yang lima, kemanapun kami pergi pasti mengutamakan hal itu. Dan, “panggilan” untuk mendapatkan nutrisi hati pun datang dengan sendirinya. Entah memang kebutuhan akan hal itu sudah mendesak atau, entahlah saya kadang tidak mengerti. Tapi mungkin itu hidayah Alloh, makin cinta padaMu ya Alloh

Tanpa saya sadari, pencarian akan jalan Alloh terus berlanjut. Meskipun saya tidak menyadarinya, tapi hati ini terus mencari kebenaran akan jalanNya. Ternyata semuanya sangat logis dan tidak ada yang bertentangan dengan pemikiran saya. Segala sesuatunya memang bersumber padaNya. Dalam prosesnya, tidak ada satupun sanggahan dalam pikiran saya akan kebenaran yang ada padaNya.

Saat ini, datang seseorang yang pasti sudah dikirim oleh Dia untuk lebih menguatkan apa yang telah saya pahami, lebih meyakinkan saya bahwa memang jalan itu yang harus saya ikuti. Ya Alloh kau sangat menyayangiku, Kau berikan semua kemudahan untuk selamat didunia dan diakhiratMu, Kau menyadarkanku bahwa hal ini bukanlah untuk saya simpan sendiri, Kau terus membuatku berpikir akan pentingnya aku berada di dunia, dan Kau terus membuatku bahagia berada di jalanMu.

Dan Alhamdulillah, Alhamdulillah, Alhamdulillah…
Sepertinya tidak akan pernah cukup untuk menggambarkan kebahagiaanky saat ini.
Ya Alloh, ridhoMu yang selalu ku harapkan dalam setiap langkahku
Ya Alloh, semoga tidak ada kemunafikan dalam setiap doaku

21/12/11

Kuliah Pagi

Mungkin bagi sebagian orang kuliah pagi merupakan hal yang paling menyebalkan. Karena selain harus menahan ngantuk dengan bangun pagi-pagi, lalu lintas pagi pun tak kalah menguras tenga. Bisa beruntung jika dosen tidak memberikan waktu maksimal mahasiswa masuk kelas, alias boleh masuk meski terlambat. Tapi yang paling bikin kesal ketika kita sudah bersusah payah bangun pagi, ngejar angkot, dan lari-lari menuju kelas, tapi terlambat 5 menit setelah dosen masuk dan tidak diijinkan mengikuti kelas nya. Hwaaaaaa…

Tapi bagi saya kuliah pagi ini sangat menyenangkan dan saya tunggu-tunggu tiap minggunya. Hal yang membuat saya tidak pernah mengantuk saat pelajaran pagi itu adalah karena dosennya yang mengajar dengan santai tapi masih serius. Meskipun kadang masih ada materi yang disampaikannya belum dapat saya mengerti, tapi beliau selalu memberikan kesempatan untuk bertanya dan menjelaskan materi yang masih belum dimengerti.

Tapi hal yang paling menyenangkan adalah selain memberikan materi kuliah, beliau juga tak jarang memberikan kita pengetahuan tentang kehidupan dan cara pandang dari sisi yang berbeda dalam menghadapi masalah--khususnya masalah di negeri ini.

Tak janrang waktu kuliah dua jam, sebagian besar dihabiskan untuk menceritakan pandangan-pandangannya tentang masalah yang sedang terjadi. Mulai dari masalah sampah, pelayanan masyarakat, iptek, sampai masalah project angkatan perang yang sangat rahasia.

Beliau sangat luar biasa, pengalamannya hidup di luar negeri dapat sangat menginspirasi. Seharusnya kita mengadopsi semua sisi baik yang ada disana, dan saya rasa dukungan teknologi sudah sangat tersedia untuk itu. Yang tidak ada hanyalah kemauan dari “mereka” yang selalu mengatasnamakan rakyat dalam setiap tindakannya. Hehehe,,,

Hal yang paling sering beliau “keluhkan” dan yang menjadi pemikiran saya dari dulu adalah sistem pembayaran yang bertele-tele. Setiap akan membayar sesuatu, baik tagihan listrik, telpon, pajak dan lain-lain kita harus menghabiskan waktu untuk mengantri. Itu kan mengurangi produktifitas, disaat orang harusnya bekerja ini malah disibukan dengan urusan antri-mengantri. Gimana negara ini mau maju?!?!?!?!?

Mau taat hukum aja harus repot, gimana yang ga taat hukum ya????hehehe

*untuk fihak-fihak yang merasa tersinggung, mohon saya dimaafkan. Ini hanya sedikit celoteh sebelum tidur

02/12/11

Tahu Gejrot


have u ever eat this kind of food, wow..its really delicious. so exotic,,,kkkkk
really indonesia, is there any tahu gejrot in abroad? hehehe
love it since i was little, food with tahu as main ingredient. its really seasoned, combination of red onion and palm sugar. hmm
you have to try it, very recommended...

29/11/11

When Mathematics meets Physics

Please remember, how long we was study mathematics? i'm sure we already study for life, but we don't aware about it. What the first thing appears in your mind if i said mathematics? yes, its universal answer. Equation and difficulty, it was my imagine too. But its change when i start my study now. I never feel so exciting and so passion to study it, its the first time.
And how about if we combine mathematics and physics? its more complicated. After i realize, the point is a concept. If we understand it, we can solve every problem. And mathematics is a tool to calculate.
It really make me happy when i try to understand and find the solution of the problem.
I used to think that if we can't understand in the beginning, we just be a follower and can't move to another level--we just be a complement. But now i know it was wrong, if we don't understand in beginning just try more harder to find it.
Its what i'm doing now, actually i not good in both mathematics and physics. But, if there is the will there is the way. When the problem comes, i ask my friends to have some discussion and have some practice to prove the theory.




Sometime, chaos is an art of study



13/11/11

Proyek Akhir

Lagi iseng, buka-buka folder kuliah dulu. Ada satu folder yang namanya PA_VinnyArdhya, coba-coba dibuka ternyata isinya semua yang berhubungan dengan project akhir D3 dulu. Yowes, karena dulu bikin program dan ternyata dalam folder itu ada master instalannya saya pikir tidak ada salahnya bernostalgia dengan yang satu ini. Biasanya sih nih instalan ga bisa langsung di install, komputernya harus terinstal java dulu. Tapi karena udah install java dan kawan-kawannya, maka jadilah dia terinstal dengan sempurna.

Lupa-lupa ingat bagaimana cara menggunakannya, klo ga salah sih hanya tinggal input parameter S dari sebuah transistor. Oh iya, nih nama softwarenya Low Noise Amplifier Software Design. Jadi intinya nih software berfungsi untuk membantu perhitungan berapa besar nilai penguatan yang dapat dihasilkan oleh sebuah transistor, dan bagaimana rangkaian penyesuai impedansinya.


11/11/11

“Kejahatan” terjadi karena ada “kesempatan”

Seorang teman pernah bertanya, apakah kejahatan terjadi karena adanya niat atau kesempatan?


Berikut adalah sebuah kisah nyata yang diceritakan oleh “pelaku” yang enggan disebutkan namanya. Sebut saja dia Bunga, dia adalah seorang mahasiswi yang senang berwirausaha, salah satu usahanya adalah berjualan pulsa elektronik. Seperti biasanya, dia selalu menyetorkan uang hasil penjualan pulsa pada salah satu bank yang ada di lingkungan kampusnya. Namun saat itu dia malas menghitung uang yang menurut dia jumlahnya tidak enak untuk dihitung – kayanya kebanyakan recehannya deh. Maka datanglah dia ke bank tersebut, suasana bank cukup ramai dan dia terpakasa mengantri. Ketika gilirannya, terjadilah percakapan antara Bunga dan teller
Teller : Selamat siang, setoran ya?
Bunga : Iya.
Teller : Berapa?
Bunga : Ga tau, belum dihitung.
Teller : Ko belum dihitung?
Bunga : Soalnya males, itungannya ga enak.
Dengan muka kesal , teller itu menjawab
Teller : Lain kali sebelum setor tolong dihitung dulu uangnya, jadi disini tinggal menyamakan hitungannya. Biar tidak ada kesalahan
Bunga : Iya
Bunga telah berhasil membuat teller itu kesal, dengan kesalnya teller menghitung uang Bunga yang memang kebanyakan uang pecahan seribu rupiah. Dengan wajah yang sudah tidak bersahabat, teller tersebut terus mengitung uang Bunga. Tiba-tiba teller berhenti menghitung dan memandang Bunga beberapa saat, melihat hal tersebut Bunga yang juga sedikit kesal kemudian berkata
Bunga : Tuh kan, ga enak itungannya.
Setelah mendengar perkataan Bunga, muka teller itu langsung merah padam menahan kesal.

Yah begitulah kisah Bunga, yang secara tidak sengaja melakukan “kejahatan”. Dia tidak pernah ada niat untuk membuat teller bank kesal, tapi karena ada kesempatan dan moment yang tepat dia berhasil melakukannya.
So, tanggapan saya tetap sama untuk pertanyaan teman saya itu. Kejahatan terjadi karena adanya kesempatan.
Its prove in this story. 

10/11/11

Sosialisasi Aplikasi Edukatif di Yogyakarta

Saya dan teman-teman sudah bersiap pulang ke Bandung, karena perkuliahan sudah berakhir dan kostan kami pun sudah berakhir masa sewanya. Rencana berubah setelah datang sms yang menginstruksikan masuk pada hari Senin, 31 Oktober 2011. Masuklah kami pada hari itu, disana disampaikan beberapa informasi berkenaan dengan apa saja yang harus dipersiapkan sebelum masuk ITB, salah satunya adalah mempersiapkan presentasi aplikasi Android untuk dipresentasikan minggu depan. Yah, dengan berat hati ditunda kembalilah kepulangan ke Bandung.

Selagi beristirahat di kamar kostan, datang sms yang berisi tawaran ikut ke jogja dalam rangka sosialisasi aplikasi edukatif dalam bentuk game RPG yang akan dilaksanakan pada tanggal 2 s.d 4 November 2011. Saya pikir dari pada disini tidak ada kegitan selain mengerjakan tugas, saya pilih untuk mencari ilmu ditempat lain dengan setuju mengukuti kegiatan ini.

Selain saya, ada Pak Prayit – beliau mengajari saya RPG maker, Pak Karyana – beliau mengajari music digital, dan rekan saya Albahri. Kami berangkat dengan penerbangan pagi, pukul 06.00. Hampir saja ketinggalan pesawat karena sopir taxi yang mengantar ke bandara ternyata tidak terlalu hafal jalan ke sana dari arah yang berbeda. Tapi Alhamdulillah kami masih sempat berangkat dengan pesawat tersebut. Sampai di jogja, kami langsung menuju SD Negeri Ungaran 1. Disana kami disambut oleh Pak Dede, guru yang pernah mengikuti pelatihan RPG di Seamolec dan juga Pak Selamet – wakil kepala sekolah SD Ungaran.

Memang sebelumnya kami sudah membagi tugas, pada hari pertama saya dan Bahri membantu Pak Dede untuk menyelesaikan game RPG yang telah beliau buat. Hari ke dua, kita melakukan uji coba game pada 30 anak siswa kelas V dan hari terakhir adalah sosialisasi aplikasi edukatif yang disampaikan oleh Pak Karyana. Setelah berdiskusi dan menginformasikan jadwal kegiatan pada Pak Dede dan Pak Selamet, Pak Prayit dan Pak Karyana pamit pulang ke hotel. Tinggallah saya dan Bahri untuk membantu Pak Dede menyelesaikan gamenya.



Hari ke dua, game sudah selesai dengan koreksi di beberapa bagian, kami mulai pada pukul 09.30 untuk melakukan uji coba. Tak disangka, dalam beberapa menit saja game tersebut selesai dimainkan oleh siswa-siswa kelas V. Mereka begitu cepat dan antusis dengan permainan, bahkan beberapa minta untuk diajari bagaimana cara membuatnya. Sekolah tersebut memang salah satu sekolah unggulan di Jogja, kecerdasan siswanya pun terlihat dari komentar mereka pada kuisioner yang kami berikan. Bayangkan seorang anak kelas V SD memberikan saran agar materi pembelajaran yang disampaikan lebih banyak agar dapat meninggkatkan pemahaman dalam pelajaran. Baru kali ini saya mendapati kata-kata tersebut dari seorang anak SD. Sungguh luar biasa.

Hasil yang memuaskan dari uji coba terhadap siswa membuat semangat Pak Dede untuk mengembangkan aplikasi tersebut disekolahnya. Hari terakhir, yang merupakan sosialisasi aplikasi edukatif disampaikan oleh Pak Karyana. Tanggapan luar biasapun kembali hadir dari para guru, banyak sekali guru yang sangat menginginkan bahan ajarnya di rubah ke dalam bentuk game. Ada juga seorang petugas perpustakaan yang menginginkan peningkatan minat baca anak dengan menerapkan aplikasi tersebut.
Tidak heran, sekolah bagus dengan fasilitas yang memadai berisi guru-guru yang dituntut selalu aktif dan inofatif dapat menghasilkan siswa yang aktif dan selangkah lebih maju. Apakah hasil yang sama dapat dirasakan oleh sekolah yang biasa saja?

Sosialisasi SEACYBERCLASS di Bandar Lampung

Bukan hanya lari marathon yang pernah saya ikuti, ternyata dalam pembelajaranpun begitu. Belum beres pelatihan cyberclass yang dilaksanakan di kantor Seamolec, saya sudah dipanggil untuk berangkat ke Bandar Lampung hari Jumat, 7 Oktober 2011. Untungnya kegiatan inti Seacyberclass di Seamolec hanya sampai dengan hari kamis, dan kamis malam kegiatan tersebut sudah resmi di tutup.

Jumat pagi, sekitar pukul 04.30 kami berangkat ke bandara karena kami mengambil penerbangan pukul 07.00. Berlima kami berangkat, ada Pak Timin – beliau yang mengajari moodle, Pak Faisal – sampai sekarang saya tidak tahu persis beliau ada di divisi mana, tapi katanya beliaulah yang nanti akan mengurusi semua kebutuhan kami setelah di ITB, rekan saya Subli, dan Dhevi.

Sampai di sana sekitar pukul 08.00, karena janji dengan dinas pukul 13.00 maka kami berangkat ke hotel untuk beristirahat dulu. Setelah jumatan dan makan siang, saya, Subli dan Pak Timin pergi ke Dinas Pendidikan Provinsi Lampung. Disana kami bertemu dengan kepala dinas yang ternyata seorang perempuan. Koordinasi cukup panjang karena memang ternyata surat yang dikirimkan salah sasaran. Namun, untungnya dinas provinsi bersedia membantu untuk menginstruksikan kepala-kepala sekolah SMA dan SMK untuk berkumpul di salah satu SMA guna mengikuti sosialisasi SEACYBERCLASS dari Seamolec.

Akhirnya sosialisasi dilaksanakan di SMK 2 Bandar Lampung, saya cukup terkesan dan kagum dengan jumlah peserta yang hadir – padahal hari itu sabtu dan hujan pula. Peserta yang tadinya kami prediksi sekitar 20 an, ternyata yang hadir lebih dari 30 orang. Semua antusias, sampai ada beberapa pertanyaan yang saya pikir begitu bagus dan sangat dapat meningkatkan daya jual system ini bila dapat diimplementasikan.

Pelatihan SEACYBERCLASS

Jumat, 28 September 2011. Sepulangnya dari tugas di SMK 57, saya diberitahu oleh salah seorang teman untuk mengikuti pengarahan yang dilakukan besok di kantor Seamolec. Jadilah saya pergi ke Seamolec dan izin mengajar di SMK Islamiyah, selain untuk menghadiri pengarahan kesempatan itu juga saya gunakan untuk menanyakan tugas yang belum saya rampungkan karena tugas kemarin – kalau kata pepatah sambil menyelam minum-minum cuy…hehehe.

Pengarahan yang harusnya dilaksanakan pada pukul 13.00, baru mulai pada pukul 14.00 – ngaret uy, diselingi makan siang pula. Disana kami diinformasikan masalah Seacyberclass, yang tujuannya adalah Latihan Ujian Bersama tanpa menghamburkan biaya untuk penyediaan kertas karena perangkat yang digunakan hanyalah computer/laptop dan LCD proyektor. Setelah itu kami disodori simulasi pengerjaan ujian dengan system cyberclass – teknik baru yang cerdas, tapi sangat tergantung listrik dan menurut saya masih sangat mengganggu siswa dengan pengerjaan soal yang tidak bisa diloncat.

Simulasi cyberclass selesai, dilanjutkan dengan pelatihan bagaimana cara mengolah hasil ujiannya. Perangkat yang digunakan adalah laptop dan sebuah scanner, scanner berfungsi untuk mambaca lembar jawaban dan hasilnya disimpan pada laptop yang kemudian diolah menjadi bentuk grafik. Sederhananya, system ini adalah cara untuk memantau tingkat kemajuan siswa dalam menghadapi Ujian Nasional dengan latihan ujian bersama yang dilakukan beberapa bulan sebelumnya.

Ternyata pengarahan ini ditujuan untuk pelatihan yang akan dilaksanakan senin depan selama lima hari. Pesertanya adalah guru mata pelajaran matematika, bahasa inggris, bahasa Indonesia, serta teknisi sekolah. Pada pelaksanaannya, system cyberclass hanya diperkenalkan saja pada guru-guru mata pelajaran, sedangkan detailnya diberikan pada teknisi sekolah.



Saya ditugaskan untuk menjadi pendamping kelas di mata pelajaran matematika. Tugas saya bukan hanya menyediakan apa saja yang dibutuhkan oleh para fasilitator, tapi juga menjadi pengarah acara dadakan. Dengan pengalaman berbicara didepan yang minim, saya beranikan untuk mengarahkan acara dengan sedikit diselingi candaan agar suasana menjadi lebih akrab. Alhamdulillah, usaha saya di apresiasi oleh semua peserta, bahkan fasilitaor.



Guru-guru mata pelajaran yang mengikuti pelatihan ini lebih banyak mendapat materi tentang bagaimana cara mambuat soal yang baik dan benar, sehingga dapat meningkatkan kemampuan siswa dalam mamahami pembelajaran secara keseluruhan. Selain itu, kami juga memberikan materi tentang cara pembuatan blog, skype dan google plus yang nantinya digunakan sebagai media komunikasi antar guru.

Pelatihan PVB SMK 57 Jakarta

Kamis, 22 September 2011, seseorang staf Seamolec mencari saya dan salah seorang teman. Pak Prayit namanya, beliau meminta saya untuk mengikuti kegiatan yang diselenggarakan Seamolec untuk memberikan pelatihan PVB di SMK 57, Jakarta. Saya memang tidak mengerti apa itu PVB, tapi setelah dijelaskan ternyata materi yang akan diberikan adalah bagaimana caranya menyampaikan bahan ajar pada siswa di tempat yang berbeda. Sederhananya, pembuatan system pembelajaran jarak jauh – yang memang sebelumnya telah diajarkan dikelas, saya memang tidak terlalu mahir tapi bisa diandalkanlah.

Selain saya, ada empat staf Seamolec yang bertugas disana. Mereka adalah Pak Edo – beliau yang mengajari saya bagaimana cara membuat video sederhana seminggu sebelumnya, Pak Dona – saya baru kenal beliau beberapa hari sebelum berangkat, Pak Iman dan Pak Bruri – bahkan saya baru mengenal mereka pada hari dilaksanakannya tugas.

Pelatihan ini dilaksanakan selama lima hari, dimulai pada hari senin 26 September 2011. Sesampainya di SMK 57, kami breafing sebentar untuk membagi tugas masing-masing. Acara dibagi menjadi dua sesi, sesi pertama adalah pengisian materi pada moodle dan sesi ke dua adalah pembuatan video pembelajaran. Saya ditugasi untuk memberikan materi berkenaan dengan memasukan konten tugas dan ujian pada moodle di hari ke tiga– salah satu software yang digunakan untuk menyampaikan bahan ajar jarak jauh.

SMK 57, Jakarta merupakan sekolah kejuruan dengan konsentrasi pada bidang perhotelan. Sekolah tersebut bekerjasama dengan STP Sahid dalam rangka membuka jenjang D1 pariwisata dengan subkampus di SMK 57. Peserta yang mengikuti pelatihan ini terdiri dari dosen STP Sahid, guru SMK 57, teknisi , dan beberapa siswa yang nantinya membantu para guru untuk memasukan materi pada system moodle.

Saat saya memberikan materi pada hari ke tiga, saya menyapaikan bagaimana caranya memasukan soal-soal pilihan ganda dengan menggunakan salah satu format soal pada moodle. Setelah menjelaskan, saya minta setiap peserta untuk membuat sebuah file yang berisi soal dengan format yang telah saya jelaskan sebelumnya. Kemudian kami mencoba untuk meng-import file tersebut, ternyata import file yang dilakukan gagal karena salah format. Saya melihat kepanikan pada rekan-rekan lainnya, namun karena saya telah mengetahui kesalahan itu sebelumnya saya tetap tenang dan tersenyum didepan ruangan. Saya sudah menemukan cara mengelak yang sangat indah, saya jelaskan kembali bahwa format tersebut adalah format baku yang tidak dapat diganggu gugat, meskipun kesalahan yang terjadi hanyalah masalah penggunaan huruf. Kemudian saya tunjukan bagaimana cara memperbaiki kesalah tersebut tanpa harus membuat file baru.

Dan Alhamdulillah tidak ada satu pesertapun yang menyangkn jika kesalahan itu terjadi tanpa sengaja, semua beranggapan saya sengaja melakukan itu untuk menunjkan bagaimana cara memperbaikinya.
Hmm, satu point yang saya dapatkan,,,

19/10/11

There's Always Be The First Time

Kalimat tersebut sangat cocok untuk siapa saja, semua orang pasti mengalami waktu pertama kali nya. Untuk bisa berlari seperti sekarang, pasti diawali dengan berjalan, sebelum berjalan diawali dengan merangkak. Setiap permulaan itu memang sebuah momen yang bersejarah untuk setiap kita dan juga yang menimbuklan perasaan bercambur aduk. Sangat antusias, grogi, ragu, bimbang dan sebagainya. Semuanya bercampur dan terkadang rasa ragu yang mendominasi perasaan tersebut. Well, apapun itu semuanya harus diawali karena tidak akan terjadi sesuatu yang besar jika tidak pernah diawali.


Begitu pula dengan pengalaman-pengalaman saya untuk pertama kalinya. Pengalaman saya berada didepan orang untuk menjelaskan sesuatu adalah ketika saya berada di bangku SMP, meskipun hanya menyampaikan beberapa kalimat dan hanya berhadapan dengan teman sekelas tapi rasanya seperti dilihat oleh ribuan orang. Itulah permulaannya, awalnya dengan suara yang pelan, beberapa kalimat dan ditemani oleh beberapa teman sampai akhirnya berani berbicara sendiri didepan kelas. Maju ke SMA, kuliah, kantor semuanya berjalan setahap demi setahap. Terdapat perbedaan yang sangat mencolok antara presentasi didepan orang-orang sekalangan (di sekolah hanya berhadapan dengan orang-orang dengan latar belakang pendidikan sama—teman sebaya) dengan orang-orang dari berbagai kalangan. Pengalaman berharga ini saya dapatkan ketika bekerja disalah satu perusahaan telekomunikasi di Jakarta. Pengalaman berbicara didepan umum sepertinya sudah saya pahami semuanya, tidak masalah siapapun kalangannya karena saya pernah melakukan hal tersebut sebelumnya.

Pengalaman pertama kali berikutnya adalah tinggal jauh dari keluarga. Selama sekolah saya tidak pernah jauh dari keluarga, namun setelah lulus saya harus bekerja di luar kota dan meninggalkan semua keluarga dan teman-teman. Awalnya perasaan tidak nyaman dan keinginan untuk pulang selalu menghantui, tapi saya beranggapan bahwa kemajuan harus dikejar dan mungkin dia tidak ada disekitar lingkungan rumah ataupun keluarga. Hal itu yang lagi-lagi membuat saya dapat melalui waktu sulit tersebut. Sampai sekarang saya masih tinggal diluar kota, jauh dari keluarga (meskipun sebentar lagi akan kembali ke kota kelahiran,,,,,horeeeee!!!!)

Pengalaman pertama kali berikutnya adalah pergi keluar kota dengan menggunakan pesawat terbang. Karena keluarga kami masih menganut “makan ga makan kumpul”, maka sebagian besar keluarga masih berada dalam satu pulau yang sama (pulau terpadat di Indonesia). Itu salah satu alasan saya tidak pernah bepergian dengan menggunakan pesawat terbang, dan alasan lainnya adalah biaya…hehehe.
Ini adalah pengalaman pertama dalam hidup saya, terbang ke pulau sebelah. ya, meskipun perjalanan hanya memakan waktu 30 menit tapi saya pernah merasakan pergi ke bandara dan guncangan pesawat saat take off dan landing. :P
Perasaan saya saati itu sangat antusias, meskipun selama perjalanan saya terus menampakan raut wajah cool agar tidak terlihat ndeso….hehehe



Pengalaman pertama lainnya adalah tinggal di penginapan (hotel) selama dua minggu berturut-turut. Wow,,,tugas yang menyenangkan dan perjalanan yang menggembirakan. Meskipun memang sangat melelahkan, tapi ini merupakan pengalaman yang tidak didapatkan semua orang. Sambil kuliah dapat bekerja juga, pengalaman yang dihargai double. Alhamdulillah, tak hentinya syukurku pada Mu ya Allah.
Pengalaman pertama lainnya ketika melakukan koordinasi dengan Dinas Pendidikan Provinsi. Waktu kecil kantor seperti itu menjadi tempat bermain saya, ya maklum ayah saya memang pegawai di dinas. Tapi kali ini berbeda, saya berada disana untuk melakukan koordinasi demi berjalannya sebuah acara yang sudah dirancang sebelumnya. Alhamdulillah lagi kegiatan tersebut berjalan lancar.

Itulah sepenggal kisah pengalaman pertama kali dalam setiap hal, intinya adalah kali pertama itu memang harus dilalui untuk mengetahui apakah kita memang dapat melalui masa sulit lainnya. Karena kali pertama itu salah satu masa yang dapat dikatakan sulit, semua perasaan muncul disana dan tidak jarang keraguna yang membuat kita mengurungkan kesempatan kali pertama tersebut.


23/09/11

Streaming

Dari dulu sampai sekarang cuma tau steaming itu adalah komunikasi real time. Dan ternyata definisi saya benar—horeeeeeee!!
banyak sekali informasi yang dapat disampaikan secara steraming, diantaranya chat—kan biasanya ada tuh di web-web tulisan live chat, ya itu komunikasi real time, dan video conference. Umumnya, komunikasi real time seperti itu dilakukan pada media computer dengan menggunakan jaringan, baik jaringan local maupun jaringan internet. Jaringan internet digunakan dengan alasan memperkecil biaya yang digunakan. Biaya yang digunakan untuk melakukan panggilan (call) dari Indonesia ke Amerika misalnya, akan lebih murah menggunakan Skype bila dibandingkan dengan menggunakan telepon fix line maupun seluler.

Well,,salah satu informasi yang dapat disampaikan secara streaming adalah video. Contohnya seperti siaran televise—baik yang langsung maupun rekaman, pada siaran telepisi penonton tidak dapat melambatkan atau mempercepat tayangan. Karena sifatnya yang real time, maka bila penonton terlewat satu adegan dia tidak dapat mengulang adegan tersebut. Simpelnya seperti itu.

Karena kuliah saya yang “gado-gado”, maka terjunlah saya kedalam mata kuliah MEDIA STREAMING. Sebenarnya yang ingin menjadi konsentrasi saya pada mata kuliah ini adalah bagaimana sih penonton dapat menerima siaran dari pemancar ataupun bagaimana si sumber dapat melakukan penyiaran dan diterima pada channel tertentu. Tapi ternyata bukan itu inti pembelajaran ini, dan intinya adalah bagaimana cara kita membuat suatu informasi sebelum nantinya disiarkan—dalam hal ini bagaimana cara membuat video dengan menggunakan software pengolah vdeo.
Jadilah saya belajar untuk membuat film, dengan chromakey. Hahaha,,hal yang dari dulu ingin sekali saya coba..

Pernah tau gimana caranya bikin supermen bisa kelihatan benar-benar terbang? Atau gimana caranya membuat orang seolah-olah berada di dasar laut???
yupz, itu pake teknik yang manaya chroma key, dengan bantuan layar biru (blue screen) atau layar hijau (green screen). Kesempatan belajar kaya gini emang langka, apalagi kalau kita bukan ada di jurusan broadcasting. Tapi Alhamdulillah, saya bisa belajar disini

Hal yang paling menyenangkannya lagi adalah saya dapat mencoba pekerjaan baru—floor director katanya, yang ngatur-ngatur pas shooting. Selain itu, saya pun belajar untuk mengoperasikan software pebuatan video tersebut.
Amazing,,dan sekali lagi Alhamdulillah


22/09/11

My first time in front of “Class”

Bagi kita yang memang seorang siswa-- dari siswa SD, SMP,SMA, sampai mahasiswa, pasti sering berdiri di depan kelas. Setelah saya selidiki dan telusuri, ternyata ada beberapa jenis berdiri di depan kelas. Diantaranya:
1. Berdiri untuk bernyanyi lagu nasional, dalam pelajaran Seni Musik
2. Berdiri untuk membacakan puisi atau pidato, dalam pelajaran Bhs Indonesia atau
Bhs Inggris
3. Berdiri untuk menyampaikan informasi ada guru yang berhalanga mengajar
4. Dan yang terakhir dan paling spetakuler adalah, berdiri untuk menerima hukuman karena tidak mengerjakan tugas. Hehehe

Ya itulah diantaranya beberapa jenis berdiri di depan kelas. Kebetulan saat ini saya diberikan kesempatan untuk menikmati masa-masa seperti itu lagi. Hmm,, luar biasa
Kali ini, saya ditugaskan untuk sharing pengetahuan pada teman-teman SMK yang sebelumnya tidak saya kenal sama sekali. Memang sih, saya pernah melakukan hal serupa tapi dengan situasi yang berbeda. Dulu saya hanya melakukannya di salah satu ruang kantor yang tidak terlalu besar dengan audience yang juga tidak terlalu banyak—ya, paling banyak 10 orang. Namun, kali ini saya “dituntut” untk bisa sharing dihadapan teman-teman SMK yang jumlahnya lebih dari 20 orang dan di depan kelas pula—ya itung-itung belajar jadi guru.

Memang suatu kesempatan yang luar biasa, mungkin inilah ajang pengamalan ilmu yang selama ini hanya bisa saya nikmati sendiri—ya mungkin teman-teman dekat saja yang bisa ikut menikmatinya, maklum belum terbiasa transfer ilmu dalam media formal.
Ada didepan kelas sebagai “pengajar” untuk pertama kalinya, rasanya…….ga tau apa ini namanya ya?!?!?!? Tapi ya coba dinikmati saja, lagi pula saya tidak sendirian didepan kelas. Ada beberapa rekan yang mendampingi dan membantu. Saling melengkapi dan saling membantu,,kira-kira seperti itu yang bisa saya harapkan.—is there still a hope to all of them? 

30/08/11

Kenangan Masa Kecil

Bandung, 28 Agustus 2011

Hari itu bertepatan dengan hari ke 28 Ramadhan 1432H. Hari pertama sahur dengan keluarga di tahun ini, ibu titip amanah untuk menitipkan infaq di masjid. Alhasil pagi itu saya pergi ke masjid dengan tujuan hanya menitipkan infaq. Namun, setelah menyampaikan amanah ibu saya melihat anak-anak yang dengan sabar dan antusias mengikuti acara kuliah subuh yang memang rutin di selenggarakan masjid setempat dari waktu saya kecil.

Dengan sedikit mengenang, saya duduk berlama-lama dalam masjid. Rasanya baru saja kemarin saya yang duduk di sini sambil menahan kantuk, sekarang saya mengenang masa itu dengan senyum. Betapa masa kecil yang indah, diisi dengan kegiatan yang bisa membuat saya bangga sekarang.

Ketika sedang asik melamun, saya dikagetkan oleh sapaan lembut seorang anak perempuan. Dia menanyakan nama saya dan dimana saya tinggal, dia sedikit heran melihat oranga yang tak dikenalnya.

Acara kuliah subuh pun dibuka oleh salah satu ustadz disana, yang juga guru saya. Entahlah, mungkin karena beliau melihat saya masih duduk disana, beliau sedikit bercerita tentang awal mula diadakannya kuliah subuh. Dan beliau pun memperkenalkan saya sebagai salah seorang santrinya, dengan sedikit malu saya menganggukan kepala tanda mengiyakan apa yang beliau sampaikan.

Seperti tahun-tahun sebelumnya, setiap akhir bulan ramadhan kuliah subuh diisi dengan acara bagi-bagi hadiah untuk santri yang rain puasa dan kuliah subuh. Lagi-lagi saya mendapat kejutan, sang guru meminta saya memberika hadiah untuk salah seorang santri yang rajin. Sungguh tersanjung saya hari itu, ternyata beliau masih mengenal saya. Subhanallah, sebuah pelajaran lagi bagi saya yang terkadang mengacuhkan orang lain.

My very Blassing Ramadhan Part 2


Setiap ramadhan selalu memberikan cerita tersendiri, ini merupakan tahun kedua ber-ramadhan di kota orang. Kali ini status saya bukan lagi sebagai seorang karyawan di salah satu perusahaan swasta ibu kota. Status saya berubah beberapa hari menjelang bulan penuh berkah tiba. Saya menjadi mahasiswa kembali, di perguruan tinggi impian dari kecil. Alhamdulillah semua hal berat yang telah saya alami, berbuah manis dan indah.

Seperti karyawan lain yang ingin resign, selalu ada proses panjang. Namun, alhamdulillah perusaan begitu memahami maksud dan tujuan saya untuk melanjutkan sekolah. Sehingga semua proses dimudahkan dan saya resign tanpa masalah sedikitpun.
Setiap perpisahan pasti menyedihkan, begitu juga dengan ini. Meskipun tidak semua orang “menyesalkan” kepergian saya, tapi saya yakin beberapa orang yang telah saya anggap sebagai keluarga merasakan kesediahan yang sama. Tapi saya yakin, bila pertemanan itu didasari hanya mencari cinta Allah, silaturahim yang telah terbangun insyaAllah tidak akan pernah putus.

Beberapa hari menjelang ramadhan, perkuliahan telah berlangsung. Kesibukan yang luar biasa terus menggerus tenaga dan pikiran kami semua. Bayangkan, setiap hari selalu ada tugas yang harus selesai keesokan harinya. Setiap malam diisi dengan diskusi dan belajar kelompok, kita semua baru bisa tidur paling cepat pukul 24.00. Pernah suatu waktu kita mengerjakan tugas di salah satu “komplek” kostan – disebut komplek karena kebanyakan teman-teman kost disana – sampai di “usir” oleh penjaganya karena sudah pukul 02.00 kita belum pulang. Sungguh pengalaman yang luar biasa.

Selain keluarga baru dikampus, keluarga di kantor pun tidak begitu saja melupakan saya. Mereka masih dengan hangat menyambut saya, dan membantu segala yang saya butuhkan. Subhanallah, mudah-mudahan segala kebaikan dibalas dengan yang lebih baik. Aamiin

Perkuliahan yang baru berlangsung selama satu bulan ini, bukan tanpa rintangan dan hambatan. Banyak sekali kekesalan yang terjadi karena kesalah pahaman, kurangnya komunikasi dan kebiasaan bekerja mandiri membuat masalah makin runyam. Memang kecenderungan untuk melakukan kesalahan dalam bergaul sangatlah besar, bukan hanya karena keegoan semata tapi kebiasaan yang membawa kita merasa paling benar. Semua itu merupakan pembelajaran yang memang harus dilalui. InsyaAllah, dengan bimbingan dari-Nya semua ini dapat dilalui dengan kemudahan dan membawa pelajaran.

Ramadhan yang selalu luar biasa,,Alhamdulillah.
Ya Allah, pertemukan ku dengannya tahun depan.

20/01/11

Keluarga

Subhanalloh, Alhamdulillah saya masih dikaruniai keluarga yang lengkap dan bahagia. Meskipun kadang-kadang terjadi pertengkaran kecil, tapi saya masih bersyukur memiliki keluarga yang utuh dan sempurna (versi saya).

Kehidupan memang tak semudah yang saya bayangkan, banyak sekali pelajaran yang saya dapatkan dengan “jauh” dari orang tua. Meski sebelumnya saya juga sudah terbiasa untuk selalu menghadapi masalah sendiri. Saya bukan tipe orang yang senang menceritakan apa yang saya alami pada keluarga. Bukannya tidak percaya, bukannya merendahkan mereka, tapi yang saya pikirkan adalah mereka tidak hanya memikirkan masalah saya (apalagi ibu). Saya hanya ingin berbagi kesenangan saja pada mereka, jangan tambah bebannya dengan memikirkan kesulitan yang saya alami. Itu yang selalu ada dalam pikiran saya yang membuat saya tidak pernah menceritakan apapun pada keluarga, selain lelucon…..hehehehe

Sejak jauh dari orang tua, banyak sekali hal yang saya alami. Sekarang saya baru bisa merasakan bagaimana caranya mengurus diri sendiri, bagaimana bingungnya memikirkan makanan apa yang harus saya makan nanti. Tapi itu hanyalah secuil masalah yang tidak perlu dipikirkan hingga bikin kepala botak. Seorang sahabat pernah mengatakan ini pada saya ketika saya “mogok” makan, “itu tuh cuma hal kecil, masih banyak hal yang lebih penting yang harus dipikirkan”. Bener banget,,,itu emang hal kecil. Masih banyak tantangan dunia yang siap menggerus kita jika kita tidak waspada. Banyak “kadal-kadal” berkeliaran, kebanyakan berbisa dan siap menghantam kita. Para penjilat ulung yang paling bisa membodohi orang-orang kecil macam kita….hehehehe (biar ada temennya gitu :P). ya sudahlah,,kita balik lagi ke masalah saya.

Teguran-teguran kerasnya membuat saya belajar, dulu saya yang manja (meskipun saya ga ngerasa begitu) mulai bisa melihat kenyataan. Mulai bisa belajar apa artinya hidup, apa artinya berusaha, apa artinya bersyukur. “cinta” nya yang tulus untuk saya membuat dia terus-menerus mengingatkan saya walau dengan cara yang kurang saya suka. Tapi mingkin dengan cara seperti itu baru bisa masuk ke alam pikiran saya dan membuat saya mengerti. Caranya memang aneh, dan kadang bikin saya bingung. Tapi lama-kalamaan saya mulai bisa membaca dan menanggapi tegurannya.
Rasa syujur harusnya tidak pernah berhenti membasahi bibir saya. Satu lagi keluarga yang selalu mengingatkan saya ada dekat saya.

Terimakasih ya Alloh,,untuk saudari yang telah menjadi salah satu berkah dalam hidup saya. Semoga dia selalu mendapatkan lindungan-Nya. Amin

*untuk saudariku,,, love you