20/01/11

Keluarga

Subhanalloh, Alhamdulillah saya masih dikaruniai keluarga yang lengkap dan bahagia. Meskipun kadang-kadang terjadi pertengkaran kecil, tapi saya masih bersyukur memiliki keluarga yang utuh dan sempurna (versi saya).

Kehidupan memang tak semudah yang saya bayangkan, banyak sekali pelajaran yang saya dapatkan dengan “jauh” dari orang tua. Meski sebelumnya saya juga sudah terbiasa untuk selalu menghadapi masalah sendiri. Saya bukan tipe orang yang senang menceritakan apa yang saya alami pada keluarga. Bukannya tidak percaya, bukannya merendahkan mereka, tapi yang saya pikirkan adalah mereka tidak hanya memikirkan masalah saya (apalagi ibu). Saya hanya ingin berbagi kesenangan saja pada mereka, jangan tambah bebannya dengan memikirkan kesulitan yang saya alami. Itu yang selalu ada dalam pikiran saya yang membuat saya tidak pernah menceritakan apapun pada keluarga, selain lelucon…..hehehehe

Sejak jauh dari orang tua, banyak sekali hal yang saya alami. Sekarang saya baru bisa merasakan bagaimana caranya mengurus diri sendiri, bagaimana bingungnya memikirkan makanan apa yang harus saya makan nanti. Tapi itu hanyalah secuil masalah yang tidak perlu dipikirkan hingga bikin kepala botak. Seorang sahabat pernah mengatakan ini pada saya ketika saya “mogok” makan, “itu tuh cuma hal kecil, masih banyak hal yang lebih penting yang harus dipikirkan”. Bener banget,,,itu emang hal kecil. Masih banyak tantangan dunia yang siap menggerus kita jika kita tidak waspada. Banyak “kadal-kadal” berkeliaran, kebanyakan berbisa dan siap menghantam kita. Para penjilat ulung yang paling bisa membodohi orang-orang kecil macam kita….hehehehe (biar ada temennya gitu :P). ya sudahlah,,kita balik lagi ke masalah saya.

Teguran-teguran kerasnya membuat saya belajar, dulu saya yang manja (meskipun saya ga ngerasa begitu) mulai bisa melihat kenyataan. Mulai bisa belajar apa artinya hidup, apa artinya berusaha, apa artinya bersyukur. “cinta” nya yang tulus untuk saya membuat dia terus-menerus mengingatkan saya walau dengan cara yang kurang saya suka. Tapi mingkin dengan cara seperti itu baru bisa masuk ke alam pikiran saya dan membuat saya mengerti. Caranya memang aneh, dan kadang bikin saya bingung. Tapi lama-kalamaan saya mulai bisa membaca dan menanggapi tegurannya.
Rasa syujur harusnya tidak pernah berhenti membasahi bibir saya. Satu lagi keluarga yang selalu mengingatkan saya ada dekat saya.

Terimakasih ya Alloh,,untuk saudari yang telah menjadi salah satu berkah dalam hidup saya. Semoga dia selalu mendapatkan lindungan-Nya. Amin

*untuk saudariku,,, love you