30/08/11

Kenangan Masa Kecil

Bandung, 28 Agustus 2011

Hari itu bertepatan dengan hari ke 28 Ramadhan 1432H. Hari pertama sahur dengan keluarga di tahun ini, ibu titip amanah untuk menitipkan infaq di masjid. Alhasil pagi itu saya pergi ke masjid dengan tujuan hanya menitipkan infaq. Namun, setelah menyampaikan amanah ibu saya melihat anak-anak yang dengan sabar dan antusias mengikuti acara kuliah subuh yang memang rutin di selenggarakan masjid setempat dari waktu saya kecil.

Dengan sedikit mengenang, saya duduk berlama-lama dalam masjid. Rasanya baru saja kemarin saya yang duduk di sini sambil menahan kantuk, sekarang saya mengenang masa itu dengan senyum. Betapa masa kecil yang indah, diisi dengan kegiatan yang bisa membuat saya bangga sekarang.

Ketika sedang asik melamun, saya dikagetkan oleh sapaan lembut seorang anak perempuan. Dia menanyakan nama saya dan dimana saya tinggal, dia sedikit heran melihat oranga yang tak dikenalnya.

Acara kuliah subuh pun dibuka oleh salah satu ustadz disana, yang juga guru saya. Entahlah, mungkin karena beliau melihat saya masih duduk disana, beliau sedikit bercerita tentang awal mula diadakannya kuliah subuh. Dan beliau pun memperkenalkan saya sebagai salah seorang santrinya, dengan sedikit malu saya menganggukan kepala tanda mengiyakan apa yang beliau sampaikan.

Seperti tahun-tahun sebelumnya, setiap akhir bulan ramadhan kuliah subuh diisi dengan acara bagi-bagi hadiah untuk santri yang rain puasa dan kuliah subuh. Lagi-lagi saya mendapat kejutan, sang guru meminta saya memberika hadiah untuk salah seorang santri yang rajin. Sungguh tersanjung saya hari itu, ternyata beliau masih mengenal saya. Subhanallah, sebuah pelajaran lagi bagi saya yang terkadang mengacuhkan orang lain.

My very Blassing Ramadhan Part 2


Setiap ramadhan selalu memberikan cerita tersendiri, ini merupakan tahun kedua ber-ramadhan di kota orang. Kali ini status saya bukan lagi sebagai seorang karyawan di salah satu perusahaan swasta ibu kota. Status saya berubah beberapa hari menjelang bulan penuh berkah tiba. Saya menjadi mahasiswa kembali, di perguruan tinggi impian dari kecil. Alhamdulillah semua hal berat yang telah saya alami, berbuah manis dan indah.

Seperti karyawan lain yang ingin resign, selalu ada proses panjang. Namun, alhamdulillah perusaan begitu memahami maksud dan tujuan saya untuk melanjutkan sekolah. Sehingga semua proses dimudahkan dan saya resign tanpa masalah sedikitpun.
Setiap perpisahan pasti menyedihkan, begitu juga dengan ini. Meskipun tidak semua orang “menyesalkan” kepergian saya, tapi saya yakin beberapa orang yang telah saya anggap sebagai keluarga merasakan kesediahan yang sama. Tapi saya yakin, bila pertemanan itu didasari hanya mencari cinta Allah, silaturahim yang telah terbangun insyaAllah tidak akan pernah putus.

Beberapa hari menjelang ramadhan, perkuliahan telah berlangsung. Kesibukan yang luar biasa terus menggerus tenaga dan pikiran kami semua. Bayangkan, setiap hari selalu ada tugas yang harus selesai keesokan harinya. Setiap malam diisi dengan diskusi dan belajar kelompok, kita semua baru bisa tidur paling cepat pukul 24.00. Pernah suatu waktu kita mengerjakan tugas di salah satu “komplek” kostan – disebut komplek karena kebanyakan teman-teman kost disana – sampai di “usir” oleh penjaganya karena sudah pukul 02.00 kita belum pulang. Sungguh pengalaman yang luar biasa.

Selain keluarga baru dikampus, keluarga di kantor pun tidak begitu saja melupakan saya. Mereka masih dengan hangat menyambut saya, dan membantu segala yang saya butuhkan. Subhanallah, mudah-mudahan segala kebaikan dibalas dengan yang lebih baik. Aamiin

Perkuliahan yang baru berlangsung selama satu bulan ini, bukan tanpa rintangan dan hambatan. Banyak sekali kekesalan yang terjadi karena kesalah pahaman, kurangnya komunikasi dan kebiasaan bekerja mandiri membuat masalah makin runyam. Memang kecenderungan untuk melakukan kesalahan dalam bergaul sangatlah besar, bukan hanya karena keegoan semata tapi kebiasaan yang membawa kita merasa paling benar. Semua itu merupakan pembelajaran yang memang harus dilalui. InsyaAllah, dengan bimbingan dari-Nya semua ini dapat dilalui dengan kemudahan dan membawa pelajaran.

Ramadhan yang selalu luar biasa,,Alhamdulillah.
Ya Allah, pertemukan ku dengannya tahun depan.