23/09/11

Streaming

Dari dulu sampai sekarang cuma tau steaming itu adalah komunikasi real time. Dan ternyata definisi saya benar—horeeeeeee!!
banyak sekali informasi yang dapat disampaikan secara steraming, diantaranya chat—kan biasanya ada tuh di web-web tulisan live chat, ya itu komunikasi real time, dan video conference. Umumnya, komunikasi real time seperti itu dilakukan pada media computer dengan menggunakan jaringan, baik jaringan local maupun jaringan internet. Jaringan internet digunakan dengan alasan memperkecil biaya yang digunakan. Biaya yang digunakan untuk melakukan panggilan (call) dari Indonesia ke Amerika misalnya, akan lebih murah menggunakan Skype bila dibandingkan dengan menggunakan telepon fix line maupun seluler.

Well,,salah satu informasi yang dapat disampaikan secara streaming adalah video. Contohnya seperti siaran televise—baik yang langsung maupun rekaman, pada siaran telepisi penonton tidak dapat melambatkan atau mempercepat tayangan. Karena sifatnya yang real time, maka bila penonton terlewat satu adegan dia tidak dapat mengulang adegan tersebut. Simpelnya seperti itu.

Karena kuliah saya yang “gado-gado”, maka terjunlah saya kedalam mata kuliah MEDIA STREAMING. Sebenarnya yang ingin menjadi konsentrasi saya pada mata kuliah ini adalah bagaimana sih penonton dapat menerima siaran dari pemancar ataupun bagaimana si sumber dapat melakukan penyiaran dan diterima pada channel tertentu. Tapi ternyata bukan itu inti pembelajaran ini, dan intinya adalah bagaimana cara kita membuat suatu informasi sebelum nantinya disiarkan—dalam hal ini bagaimana cara membuat video dengan menggunakan software pengolah vdeo.
Jadilah saya belajar untuk membuat film, dengan chromakey. Hahaha,,hal yang dari dulu ingin sekali saya coba..

Pernah tau gimana caranya bikin supermen bisa kelihatan benar-benar terbang? Atau gimana caranya membuat orang seolah-olah berada di dasar laut???
yupz, itu pake teknik yang manaya chroma key, dengan bantuan layar biru (blue screen) atau layar hijau (green screen). Kesempatan belajar kaya gini emang langka, apalagi kalau kita bukan ada di jurusan broadcasting. Tapi Alhamdulillah, saya bisa belajar disini

Hal yang paling menyenangkannya lagi adalah saya dapat mencoba pekerjaan baru—floor director katanya, yang ngatur-ngatur pas shooting. Selain itu, saya pun belajar untuk mengoperasikan software pebuatan video tersebut.
Amazing,,dan sekali lagi Alhamdulillah


22/09/11

My first time in front of “Class”

Bagi kita yang memang seorang siswa-- dari siswa SD, SMP,SMA, sampai mahasiswa, pasti sering berdiri di depan kelas. Setelah saya selidiki dan telusuri, ternyata ada beberapa jenis berdiri di depan kelas. Diantaranya:
1. Berdiri untuk bernyanyi lagu nasional, dalam pelajaran Seni Musik
2. Berdiri untuk membacakan puisi atau pidato, dalam pelajaran Bhs Indonesia atau
Bhs Inggris
3. Berdiri untuk menyampaikan informasi ada guru yang berhalanga mengajar
4. Dan yang terakhir dan paling spetakuler adalah, berdiri untuk menerima hukuman karena tidak mengerjakan tugas. Hehehe

Ya itulah diantaranya beberapa jenis berdiri di depan kelas. Kebetulan saat ini saya diberikan kesempatan untuk menikmati masa-masa seperti itu lagi. Hmm,, luar biasa
Kali ini, saya ditugaskan untuk sharing pengetahuan pada teman-teman SMK yang sebelumnya tidak saya kenal sama sekali. Memang sih, saya pernah melakukan hal serupa tapi dengan situasi yang berbeda. Dulu saya hanya melakukannya di salah satu ruang kantor yang tidak terlalu besar dengan audience yang juga tidak terlalu banyak—ya, paling banyak 10 orang. Namun, kali ini saya “dituntut” untk bisa sharing dihadapan teman-teman SMK yang jumlahnya lebih dari 20 orang dan di depan kelas pula—ya itung-itung belajar jadi guru.

Memang suatu kesempatan yang luar biasa, mungkin inilah ajang pengamalan ilmu yang selama ini hanya bisa saya nikmati sendiri—ya mungkin teman-teman dekat saja yang bisa ikut menikmatinya, maklum belum terbiasa transfer ilmu dalam media formal.
Ada didepan kelas sebagai “pengajar” untuk pertama kalinya, rasanya…….ga tau apa ini namanya ya?!?!?!? Tapi ya coba dinikmati saja, lagi pula saya tidak sendirian didepan kelas. Ada beberapa rekan yang mendampingi dan membantu. Saling melengkapi dan saling membantu,,kira-kira seperti itu yang bisa saya harapkan.—is there still a hope to all of them? 