19/10/11

There's Always Be The First Time

Kalimat tersebut sangat cocok untuk siapa saja, semua orang pasti mengalami waktu pertama kali nya. Untuk bisa berlari seperti sekarang, pasti diawali dengan berjalan, sebelum berjalan diawali dengan merangkak. Setiap permulaan itu memang sebuah momen yang bersejarah untuk setiap kita dan juga yang menimbuklan perasaan bercambur aduk. Sangat antusias, grogi, ragu, bimbang dan sebagainya. Semuanya bercampur dan terkadang rasa ragu yang mendominasi perasaan tersebut. Well, apapun itu semuanya harus diawali karena tidak akan terjadi sesuatu yang besar jika tidak pernah diawali.


Begitu pula dengan pengalaman-pengalaman saya untuk pertama kalinya. Pengalaman saya berada didepan orang untuk menjelaskan sesuatu adalah ketika saya berada di bangku SMP, meskipun hanya menyampaikan beberapa kalimat dan hanya berhadapan dengan teman sekelas tapi rasanya seperti dilihat oleh ribuan orang. Itulah permulaannya, awalnya dengan suara yang pelan, beberapa kalimat dan ditemani oleh beberapa teman sampai akhirnya berani berbicara sendiri didepan kelas. Maju ke SMA, kuliah, kantor semuanya berjalan setahap demi setahap. Terdapat perbedaan yang sangat mencolok antara presentasi didepan orang-orang sekalangan (di sekolah hanya berhadapan dengan orang-orang dengan latar belakang pendidikan sama—teman sebaya) dengan orang-orang dari berbagai kalangan. Pengalaman berharga ini saya dapatkan ketika bekerja disalah satu perusahaan telekomunikasi di Jakarta. Pengalaman berbicara didepan umum sepertinya sudah saya pahami semuanya, tidak masalah siapapun kalangannya karena saya pernah melakukan hal tersebut sebelumnya.

Pengalaman pertama kali berikutnya adalah tinggal jauh dari keluarga. Selama sekolah saya tidak pernah jauh dari keluarga, namun setelah lulus saya harus bekerja di luar kota dan meninggalkan semua keluarga dan teman-teman. Awalnya perasaan tidak nyaman dan keinginan untuk pulang selalu menghantui, tapi saya beranggapan bahwa kemajuan harus dikejar dan mungkin dia tidak ada disekitar lingkungan rumah ataupun keluarga. Hal itu yang lagi-lagi membuat saya dapat melalui waktu sulit tersebut. Sampai sekarang saya masih tinggal diluar kota, jauh dari keluarga (meskipun sebentar lagi akan kembali ke kota kelahiran,,,,,horeeeee!!!!)

Pengalaman pertama kali berikutnya adalah pergi keluar kota dengan menggunakan pesawat terbang. Karena keluarga kami masih menganut “makan ga makan kumpul”, maka sebagian besar keluarga masih berada dalam satu pulau yang sama (pulau terpadat di Indonesia). Itu salah satu alasan saya tidak pernah bepergian dengan menggunakan pesawat terbang, dan alasan lainnya adalah biaya…hehehe.
Ini adalah pengalaman pertama dalam hidup saya, terbang ke pulau sebelah. ya, meskipun perjalanan hanya memakan waktu 30 menit tapi saya pernah merasakan pergi ke bandara dan guncangan pesawat saat take off dan landing. :P
Perasaan saya saati itu sangat antusias, meskipun selama perjalanan saya terus menampakan raut wajah cool agar tidak terlihat ndeso….hehehe



Pengalaman pertama lainnya adalah tinggal di penginapan (hotel) selama dua minggu berturut-turut. Wow,,,tugas yang menyenangkan dan perjalanan yang menggembirakan. Meskipun memang sangat melelahkan, tapi ini merupakan pengalaman yang tidak didapatkan semua orang. Sambil kuliah dapat bekerja juga, pengalaman yang dihargai double. Alhamdulillah, tak hentinya syukurku pada Mu ya Allah.
Pengalaman pertama lainnya ketika melakukan koordinasi dengan Dinas Pendidikan Provinsi. Waktu kecil kantor seperti itu menjadi tempat bermain saya, ya maklum ayah saya memang pegawai di dinas. Tapi kali ini berbeda, saya berada disana untuk melakukan koordinasi demi berjalannya sebuah acara yang sudah dirancang sebelumnya. Alhamdulillah lagi kegiatan tersebut berjalan lancar.

Itulah sepenggal kisah pengalaman pertama kali dalam setiap hal, intinya adalah kali pertama itu memang harus dilalui untuk mengetahui apakah kita memang dapat melalui masa sulit lainnya. Karena kali pertama itu salah satu masa yang dapat dikatakan sulit, semua perasaan muncul disana dan tidak jarang keraguna yang membuat kita mengurungkan kesempatan kali pertama tersebut.