29/11/11

When Mathematics meets Physics

Please remember, how long we was study mathematics? i'm sure we already study for life, but we don't aware about it. What the first thing appears in your mind if i said mathematics? yes, its universal answer. Equation and difficulty, it was my imagine too. But its change when i start my study now. I never feel so exciting and so passion to study it, its the first time.
And how about if we combine mathematics and physics? its more complicated. After i realize, the point is a concept. If we understand it, we can solve every problem. And mathematics is a tool to calculate.
It really make me happy when i try to understand and find the solution of the problem.
I used to think that if we can't understand in the beginning, we just be a follower and can't move to another level--we just be a complement. But now i know it was wrong, if we don't understand in beginning just try more harder to find it.
Its what i'm doing now, actually i not good in both mathematics and physics. But, if there is the will there is the way. When the problem comes, i ask my friends to have some discussion and have some practice to prove the theory.




Sometime, chaos is an art of study



13/11/11

Proyek Akhir

Lagi iseng, buka-buka folder kuliah dulu. Ada satu folder yang namanya PA_VinnyArdhya, coba-coba dibuka ternyata isinya semua yang berhubungan dengan project akhir D3 dulu. Yowes, karena dulu bikin program dan ternyata dalam folder itu ada master instalannya saya pikir tidak ada salahnya bernostalgia dengan yang satu ini. Biasanya sih nih instalan ga bisa langsung di install, komputernya harus terinstal java dulu. Tapi karena udah install java dan kawan-kawannya, maka jadilah dia terinstal dengan sempurna.

Lupa-lupa ingat bagaimana cara menggunakannya, klo ga salah sih hanya tinggal input parameter S dari sebuah transistor. Oh iya, nih nama softwarenya Low Noise Amplifier Software Design. Jadi intinya nih software berfungsi untuk membantu perhitungan berapa besar nilai penguatan yang dapat dihasilkan oleh sebuah transistor, dan bagaimana rangkaian penyesuai impedansinya.


11/11/11

“Kejahatan” terjadi karena ada “kesempatan”

Seorang teman pernah bertanya, apakah kejahatan terjadi karena adanya niat atau kesempatan?


Berikut adalah sebuah kisah nyata yang diceritakan oleh “pelaku” yang enggan disebutkan namanya. Sebut saja dia Bunga, dia adalah seorang mahasiswi yang senang berwirausaha, salah satu usahanya adalah berjualan pulsa elektronik. Seperti biasanya, dia selalu menyetorkan uang hasil penjualan pulsa pada salah satu bank yang ada di lingkungan kampusnya. Namun saat itu dia malas menghitung uang yang menurut dia jumlahnya tidak enak untuk dihitung – kayanya kebanyakan recehannya deh. Maka datanglah dia ke bank tersebut, suasana bank cukup ramai dan dia terpakasa mengantri. Ketika gilirannya, terjadilah percakapan antara Bunga dan teller
Teller : Selamat siang, setoran ya?
Bunga : Iya.
Teller : Berapa?
Bunga : Ga tau, belum dihitung.
Teller : Ko belum dihitung?
Bunga : Soalnya males, itungannya ga enak.
Dengan muka kesal , teller itu menjawab
Teller : Lain kali sebelum setor tolong dihitung dulu uangnya, jadi disini tinggal menyamakan hitungannya. Biar tidak ada kesalahan
Bunga : Iya
Bunga telah berhasil membuat teller itu kesal, dengan kesalnya teller menghitung uang Bunga yang memang kebanyakan uang pecahan seribu rupiah. Dengan wajah yang sudah tidak bersahabat, teller tersebut terus mengitung uang Bunga. Tiba-tiba teller berhenti menghitung dan memandang Bunga beberapa saat, melihat hal tersebut Bunga yang juga sedikit kesal kemudian berkata
Bunga : Tuh kan, ga enak itungannya.
Setelah mendengar perkataan Bunga, muka teller itu langsung merah padam menahan kesal.

Yah begitulah kisah Bunga, yang secara tidak sengaja melakukan “kejahatan”. Dia tidak pernah ada niat untuk membuat teller bank kesal, tapi karena ada kesempatan dan moment yang tepat dia berhasil melakukannya.
So, tanggapan saya tetap sama untuk pertanyaan teman saya itu. Kejahatan terjadi karena adanya kesempatan.
Its prove in this story. 

10/11/11

Sosialisasi Aplikasi Edukatif di Yogyakarta

Saya dan teman-teman sudah bersiap pulang ke Bandung, karena perkuliahan sudah berakhir dan kostan kami pun sudah berakhir masa sewanya. Rencana berubah setelah datang sms yang menginstruksikan masuk pada hari Senin, 31 Oktober 2011. Masuklah kami pada hari itu, disana disampaikan beberapa informasi berkenaan dengan apa saja yang harus dipersiapkan sebelum masuk ITB, salah satunya adalah mempersiapkan presentasi aplikasi Android untuk dipresentasikan minggu depan. Yah, dengan berat hati ditunda kembalilah kepulangan ke Bandung.

Selagi beristirahat di kamar kostan, datang sms yang berisi tawaran ikut ke jogja dalam rangka sosialisasi aplikasi edukatif dalam bentuk game RPG yang akan dilaksanakan pada tanggal 2 s.d 4 November 2011. Saya pikir dari pada disini tidak ada kegitan selain mengerjakan tugas, saya pilih untuk mencari ilmu ditempat lain dengan setuju mengukuti kegiatan ini.

Selain saya, ada Pak Prayit – beliau mengajari saya RPG maker, Pak Karyana – beliau mengajari music digital, dan rekan saya Albahri. Kami berangkat dengan penerbangan pagi, pukul 06.00. Hampir saja ketinggalan pesawat karena sopir taxi yang mengantar ke bandara ternyata tidak terlalu hafal jalan ke sana dari arah yang berbeda. Tapi Alhamdulillah kami masih sempat berangkat dengan pesawat tersebut. Sampai di jogja, kami langsung menuju SD Negeri Ungaran 1. Disana kami disambut oleh Pak Dede, guru yang pernah mengikuti pelatihan RPG di Seamolec dan juga Pak Selamet – wakil kepala sekolah SD Ungaran.

Memang sebelumnya kami sudah membagi tugas, pada hari pertama saya dan Bahri membantu Pak Dede untuk menyelesaikan game RPG yang telah beliau buat. Hari ke dua, kita melakukan uji coba game pada 30 anak siswa kelas V dan hari terakhir adalah sosialisasi aplikasi edukatif yang disampaikan oleh Pak Karyana. Setelah berdiskusi dan menginformasikan jadwal kegiatan pada Pak Dede dan Pak Selamet, Pak Prayit dan Pak Karyana pamit pulang ke hotel. Tinggallah saya dan Bahri untuk membantu Pak Dede menyelesaikan gamenya.



Hari ke dua, game sudah selesai dengan koreksi di beberapa bagian, kami mulai pada pukul 09.30 untuk melakukan uji coba. Tak disangka, dalam beberapa menit saja game tersebut selesai dimainkan oleh siswa-siswa kelas V. Mereka begitu cepat dan antusis dengan permainan, bahkan beberapa minta untuk diajari bagaimana cara membuatnya. Sekolah tersebut memang salah satu sekolah unggulan di Jogja, kecerdasan siswanya pun terlihat dari komentar mereka pada kuisioner yang kami berikan. Bayangkan seorang anak kelas V SD memberikan saran agar materi pembelajaran yang disampaikan lebih banyak agar dapat meninggkatkan pemahaman dalam pelajaran. Baru kali ini saya mendapati kata-kata tersebut dari seorang anak SD. Sungguh luar biasa.

Hasil yang memuaskan dari uji coba terhadap siswa membuat semangat Pak Dede untuk mengembangkan aplikasi tersebut disekolahnya. Hari terakhir, yang merupakan sosialisasi aplikasi edukatif disampaikan oleh Pak Karyana. Tanggapan luar biasapun kembali hadir dari para guru, banyak sekali guru yang sangat menginginkan bahan ajarnya di rubah ke dalam bentuk game. Ada juga seorang petugas perpustakaan yang menginginkan peningkatan minat baca anak dengan menerapkan aplikasi tersebut.
Tidak heran, sekolah bagus dengan fasilitas yang memadai berisi guru-guru yang dituntut selalu aktif dan inofatif dapat menghasilkan siswa yang aktif dan selangkah lebih maju. Apakah hasil yang sama dapat dirasakan oleh sekolah yang biasa saja?

Sosialisasi SEACYBERCLASS di Bandar Lampung

Bukan hanya lari marathon yang pernah saya ikuti, ternyata dalam pembelajaranpun begitu. Belum beres pelatihan cyberclass yang dilaksanakan di kantor Seamolec, saya sudah dipanggil untuk berangkat ke Bandar Lampung hari Jumat, 7 Oktober 2011. Untungnya kegiatan inti Seacyberclass di Seamolec hanya sampai dengan hari kamis, dan kamis malam kegiatan tersebut sudah resmi di tutup.

Jumat pagi, sekitar pukul 04.30 kami berangkat ke bandara karena kami mengambil penerbangan pukul 07.00. Berlima kami berangkat, ada Pak Timin – beliau yang mengajari moodle, Pak Faisal – sampai sekarang saya tidak tahu persis beliau ada di divisi mana, tapi katanya beliaulah yang nanti akan mengurusi semua kebutuhan kami setelah di ITB, rekan saya Subli, dan Dhevi.

Sampai di sana sekitar pukul 08.00, karena janji dengan dinas pukul 13.00 maka kami berangkat ke hotel untuk beristirahat dulu. Setelah jumatan dan makan siang, saya, Subli dan Pak Timin pergi ke Dinas Pendidikan Provinsi Lampung. Disana kami bertemu dengan kepala dinas yang ternyata seorang perempuan. Koordinasi cukup panjang karena memang ternyata surat yang dikirimkan salah sasaran. Namun, untungnya dinas provinsi bersedia membantu untuk menginstruksikan kepala-kepala sekolah SMA dan SMK untuk berkumpul di salah satu SMA guna mengikuti sosialisasi SEACYBERCLASS dari Seamolec.

Akhirnya sosialisasi dilaksanakan di SMK 2 Bandar Lampung, saya cukup terkesan dan kagum dengan jumlah peserta yang hadir – padahal hari itu sabtu dan hujan pula. Peserta yang tadinya kami prediksi sekitar 20 an, ternyata yang hadir lebih dari 30 orang. Semua antusias, sampai ada beberapa pertanyaan yang saya pikir begitu bagus dan sangat dapat meningkatkan daya jual system ini bila dapat diimplementasikan.

Pelatihan SEACYBERCLASS

Jumat, 28 September 2011. Sepulangnya dari tugas di SMK 57, saya diberitahu oleh salah seorang teman untuk mengikuti pengarahan yang dilakukan besok di kantor Seamolec. Jadilah saya pergi ke Seamolec dan izin mengajar di SMK Islamiyah, selain untuk menghadiri pengarahan kesempatan itu juga saya gunakan untuk menanyakan tugas yang belum saya rampungkan karena tugas kemarin – kalau kata pepatah sambil menyelam minum-minum cuy…hehehe.

Pengarahan yang harusnya dilaksanakan pada pukul 13.00, baru mulai pada pukul 14.00 – ngaret uy, diselingi makan siang pula. Disana kami diinformasikan masalah Seacyberclass, yang tujuannya adalah Latihan Ujian Bersama tanpa menghamburkan biaya untuk penyediaan kertas karena perangkat yang digunakan hanyalah computer/laptop dan LCD proyektor. Setelah itu kami disodori simulasi pengerjaan ujian dengan system cyberclass – teknik baru yang cerdas, tapi sangat tergantung listrik dan menurut saya masih sangat mengganggu siswa dengan pengerjaan soal yang tidak bisa diloncat.

Simulasi cyberclass selesai, dilanjutkan dengan pelatihan bagaimana cara mengolah hasil ujiannya. Perangkat yang digunakan adalah laptop dan sebuah scanner, scanner berfungsi untuk mambaca lembar jawaban dan hasilnya disimpan pada laptop yang kemudian diolah menjadi bentuk grafik. Sederhananya, system ini adalah cara untuk memantau tingkat kemajuan siswa dalam menghadapi Ujian Nasional dengan latihan ujian bersama yang dilakukan beberapa bulan sebelumnya.

Ternyata pengarahan ini ditujuan untuk pelatihan yang akan dilaksanakan senin depan selama lima hari. Pesertanya adalah guru mata pelajaran matematika, bahasa inggris, bahasa Indonesia, serta teknisi sekolah. Pada pelaksanaannya, system cyberclass hanya diperkenalkan saja pada guru-guru mata pelajaran, sedangkan detailnya diberikan pada teknisi sekolah.



Saya ditugaskan untuk menjadi pendamping kelas di mata pelajaran matematika. Tugas saya bukan hanya menyediakan apa saja yang dibutuhkan oleh para fasilitator, tapi juga menjadi pengarah acara dadakan. Dengan pengalaman berbicara didepan yang minim, saya beranikan untuk mengarahkan acara dengan sedikit diselingi candaan agar suasana menjadi lebih akrab. Alhamdulillah, usaha saya di apresiasi oleh semua peserta, bahkan fasilitaor.



Guru-guru mata pelajaran yang mengikuti pelatihan ini lebih banyak mendapat materi tentang bagaimana cara mambuat soal yang baik dan benar, sehingga dapat meningkatkan kemampuan siswa dalam mamahami pembelajaran secara keseluruhan. Selain itu, kami juga memberikan materi tentang cara pembuatan blog, skype dan google plus yang nantinya digunakan sebagai media komunikasi antar guru.

Pelatihan PVB SMK 57 Jakarta

Kamis, 22 September 2011, seseorang staf Seamolec mencari saya dan salah seorang teman. Pak Prayit namanya, beliau meminta saya untuk mengikuti kegiatan yang diselenggarakan Seamolec untuk memberikan pelatihan PVB di SMK 57, Jakarta. Saya memang tidak mengerti apa itu PVB, tapi setelah dijelaskan ternyata materi yang akan diberikan adalah bagaimana caranya menyampaikan bahan ajar pada siswa di tempat yang berbeda. Sederhananya, pembuatan system pembelajaran jarak jauh – yang memang sebelumnya telah diajarkan dikelas, saya memang tidak terlalu mahir tapi bisa diandalkanlah.

Selain saya, ada empat staf Seamolec yang bertugas disana. Mereka adalah Pak Edo – beliau yang mengajari saya bagaimana cara membuat video sederhana seminggu sebelumnya, Pak Dona – saya baru kenal beliau beberapa hari sebelum berangkat, Pak Iman dan Pak Bruri – bahkan saya baru mengenal mereka pada hari dilaksanakannya tugas.

Pelatihan ini dilaksanakan selama lima hari, dimulai pada hari senin 26 September 2011. Sesampainya di SMK 57, kami breafing sebentar untuk membagi tugas masing-masing. Acara dibagi menjadi dua sesi, sesi pertama adalah pengisian materi pada moodle dan sesi ke dua adalah pembuatan video pembelajaran. Saya ditugasi untuk memberikan materi berkenaan dengan memasukan konten tugas dan ujian pada moodle di hari ke tiga– salah satu software yang digunakan untuk menyampaikan bahan ajar jarak jauh.

SMK 57, Jakarta merupakan sekolah kejuruan dengan konsentrasi pada bidang perhotelan. Sekolah tersebut bekerjasama dengan STP Sahid dalam rangka membuka jenjang D1 pariwisata dengan subkampus di SMK 57. Peserta yang mengikuti pelatihan ini terdiri dari dosen STP Sahid, guru SMK 57, teknisi , dan beberapa siswa yang nantinya membantu para guru untuk memasukan materi pada system moodle.

Saat saya memberikan materi pada hari ke tiga, saya menyapaikan bagaimana caranya memasukan soal-soal pilihan ganda dengan menggunakan salah satu format soal pada moodle. Setelah menjelaskan, saya minta setiap peserta untuk membuat sebuah file yang berisi soal dengan format yang telah saya jelaskan sebelumnya. Kemudian kami mencoba untuk meng-import file tersebut, ternyata import file yang dilakukan gagal karena salah format. Saya melihat kepanikan pada rekan-rekan lainnya, namun karena saya telah mengetahui kesalahan itu sebelumnya saya tetap tenang dan tersenyum didepan ruangan. Saya sudah menemukan cara mengelak yang sangat indah, saya jelaskan kembali bahwa format tersebut adalah format baku yang tidak dapat diganggu gugat, meskipun kesalahan yang terjadi hanyalah masalah penggunaan huruf. Kemudian saya tunjukan bagaimana cara memperbaiki kesalah tersebut tanpa harus membuat file baru.

Dan Alhamdulillah tidak ada satu pesertapun yang menyangkn jika kesalahan itu terjadi tanpa sengaja, semua beranggapan saya sengaja melakukan itu untuk menunjkan bagaimana cara memperbaikinya.
Hmm, satu point yang saya dapatkan,,,