Beberapa hari yang lalu, saya
diminta menemani seorang teman untuk menyampaikan amanah. Perjalanan satu hari itu–masih
kurang dari 24 jam sih—membuat saya berpikir dan lebih meyakini apa yang telah
saya rasakan sebelumnya. ya, hal itu adalah perasaan memiliki beberapa
dunia—bukannya autis, tapi perasaan yang berbeda dengan apa yang dirasakan
sehari-hari.
Mungkin sebagian dari kita
berpikir bahwa apa yang kita alami dengan orang yang berbeda pasti menimbulkan
hal yang berbeda pula. Hal itu memang benar, tapi ada satu perasaan yang sulit
untuk dirasakan berulang kali pada orang yang sama. Beberapa peristiwa
terlewati bersama dengan orang yang sama, rasanya memang berbeda tapi ada satu
perasaan bahagia yang sama. Perasaan yang tidak dapat diberikan pada orang
lain.
Kembali lagi pada perjalanan weekend kemarin. Perjalanan kemarin membuat
saya dengan jelas dapat mengklasifikasikan dunia saya menjadi tiga bagian.
Bagian-bagian ini merupakan bagian dari perasaan yang tercipta saat berada
dengan orang-orang tertentu. Bukan perasaan yang menjadikan kita berperan
sebagai orang lain, bukan pula perasaan untuk menutupi apa yang sebenarnya
dirasakan saat itu.
Dunia saya ada tiga—istilah-istilahnya
baru saja saya dapatkan, karena memperhatikan sekeliling.
1.
Dunia tengah, ini adalah sisi pribadi saya
dengan sejuta problematika yang ada. Sekolah, kerja, teman-teman, uang,
cita-cita, keluarga, sampai egosentris yang tampak. Dunia ini merupakan tempat
merefleksikan diri dengan apa yang telah dilihat dan dilalui, tempat merenung, menangis,
tenggelam, dan tersenyum sendiri. Ya, dunia ini memang diciptakan dari segala
macam perasaan yang telah dirasakan, kumpulan peristiwa, sisi humanis dan
religi diri saya.
2.
Dunia kanan, ini adalah sisi senyum yang selalu
saya dapatkan bila berada dengan salah satu orang paling istimewa dalam hidup
saya. Orang yang selalu dapat memberi saya inspirasi, meskipun dia tak pernah
mengatakannya. Orang yang selalu dapat membuat saya belajar lebih dari dirinya,
orang yang selalu tersenyum meskipun ada sedikit kesal dalam hatinya. Orang yang
selalu takut menyinggung perasaan orang lain. Orang dengan banyak kebaikan.
3.
Dunia kiri, ini adalah sisi paling dalam dari
perasaan saya. Sama seperti dunia kanan, saya menemukan dunia ini bila berada
dengan orang yang dapat membuka hati saya. Orang yang dengannya saya dapat
berbagi bukan hanya kebahagiaan, tapi tangisan dan kepedihan hidup yang saya
jalani.
Ketiga dunia ini tidak menjadikan
saya orang yang berbeda bila berada disalah satunya, tapi malah dapat
melengkapi semua perasaan yang saya rasakan. Dunia kiri yang selalu “memaksa”
saya untuk terbuka akan segala hal. Dunia kanan selalu membawa hikmah yang
dibalut kebahagiaan dan senyum. Dan dunia tengah yang selalu dapat
menyeimbangkan hati dan pikiran saya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar