Hmm,,,Sebulan ramadhan ga ada kegiatan apapun apa rasanya
coba? Kuliah udah beres, kerja masih nunggu lebaran. Terus sebulan cuma diem
dirumah aja….
Hwa…..bosen setengah hidup. Salah satu kegiatan yang
terlintas dikepala adalah liburan. Pengen banget maen ke kota lain dengan
menempuh perjalanan yang lumayan jauh. Jadi backpacker sekali-kali, nginep
dirumah temen, kemana-mana nebeng temen, makan-makan ditempat yang ga terlalu
mahal dan semua hal yang memang biasa dilakukan oleh backpacker.
Tapi selain liburan, saya juga pengen banget ketemu dengan
teman dekat saya. Kangen rasanya, karena kita memang dekat dan setahun terakhir
ini memang kita selalu bersama,,,hehehe. Ngerasain kuliah bareng, ngerjain
tugas bareng, beli komponen untuk praktikum bareng, sampai ngerasain gimana
hectic nya ngerjain tugas akhir.
Yes…akhirnya saya punya uang untuk pergi ke kota itu, kota
kelahiran teman saya dan tempat tujuan liburan… Yogyakarta.
Karena cukup jauh dan budget pas-pasan, makanya pulang pergi
naek kereta api. Alhamdulillah waktu itu masih belum termasuk arus mudik, jadi
dapet tiket kereta yang lumayan murah. Berangkat pagi dengan keteta bisnis dan
pulang dengan kereta malam di kelas eksekutif.hehehe—baru pertama kali nih perjalanan
jauh dengan kereta, rada kampung…
Tiket didapatkan dengan bantuan teman saya di jogja,
kebetulan dia memiliki teman yang mempunyai usaha agen tiket kereta. Jadilah
bisa dapet tiket kereta dengan mudah tanpa harus ngantri ke stasiun, dan yang
paling penting bayarnya bisa nanti-nanti…hehehe
Hari yang ditunggu akhirnya datang, kereta berangkat pukul
07.00. Setelah sahur saya langsung mandi dan merepikan kembali beberapa barang
yang akan dibawa, tidak banyak sih yang saya bawa hanya sebuah tas punggung
yang berisi pakaian dan perlengkapan mandi, tas kecil yang berisi dompet,
handphone dan kamera, serta sebuah tas jinjing yang berisi sedikit oleh-oleh.
Setelah semuanya rapi, berangkatlah saya ke setasiun diantar ayah. Karena jarak
stasiun dari rumah dekat, jadilah perjalanan hanya memakan waktu 15 menit. Wah,
tau gitu mending saya berangkat nanti-nanti kan jadi ga kelamaan nunggu kereta.
Lumayan lama juga saya menunggu kereta, sekitar 45 menit, namun setelah itu
kereta datang dan hanya berhenti sebentar—maklum saya naik bukan distasiun
utama—untuk menaikan penumpang.
Setelah menaiki gerbong yang ditunjukan oleh petugas,
kemudian saya mencari-cari tempat duduk. Yupz ketemu, no 12A dekat jendela.
Ternyata saya tidak duduk sendirian, disana sudah ada seorang mbak-mbak yang
naik duluan. Sepanjang perjalanan kami berbincang tentang berbagai macam hal, mulai
dari tujuan perjalanan, sampai hal-hal konyol tentang perjalanan yang pernah
kami alami masing-masing.
Perjalanan memakan waktu 8 jam, cukup lama untuk ukuran saya
yang baru pertama kali naik kereta api. Dan ini merupakan perjalanan terjauh
saya seorang diri…
Kereta tidak berhenti disemua stasiun yang kami lewati,
hanya stasiun-stasiun tertentu saja dengan tujuan untuk menaikan dan menurunkan
penumpang.
Biasanya, dalam perjalanan saya selalu tidur. Tapi hari itu
entah kenapa saya hanya tertidur sekali dan itupun tidak lama. Selebihnya saya
habiskan dengan mengobrol dengan penumpang sebelah atau main game di handphone.
Satu, dua, tiga, sampai delapan jam saya lalui perjalanan.
Dan…akhirnya sampai juga di kota tujuan Yogyakarta. Turun distasiun tugu, saya
coba untuk menghubungi teman saya. Ternyata dia masih ditempat kerja, akhirnya
saya menghubungi ibunya yang memang sudah dari tadi menghubungi saya. Dan
ibunyalah yang menjemput saya sore itu. Kami naik becak dari stasiun ke rumah
teman saya, jam masih menunjukan pukul 15.30. Dan teman saya baru pulang kantor
pukul 17.00.
Sesampainya dirumah, ibu teman saya mempersilahkan saya
untuk mandi, kemudian beliau mengajak saya untuk mengikuti acara buka bersama
dimasjid dekat rumahnya. Manut deh, dari pada dirumah ga ada kerjaan.
Acara dimulai pukul 16.30, warga sudah berkumpul disana.
Suasana ramai sekali, saya tidak pernah merasakan lagi suasana seperti
ini—terakhir kali ikut buka bersama dimasjid rumah dulu, waktu masih SD.
Sebelum acara buka bersama, ada seorang ustadz yang memberikan kajian.
Sayangnya saya tidak dapat mengerti secara keseluruhan apa yang disampaikannya,
karena kajian diberikan dengan bahasa jawa yang dicampur bahasa Indonesia. Poor
me…
Dan yang membuat saya heran lagi, ternyata buka bersama
disana tidak sama dengan buka bersama yang pernah saya ikuti disini. Ternyata
dari belakang, ibu-ibu memberikan gelas-gelas yang berisi teh hangat manis
untuk tajil dan kardus-kardus yang berisi makanan berat. Sempat terjadi sedikit
“keributan” karena masih ada beberapa jamaan yang tidak kebagian makanan berat,
tapi sebelum acara selesai semua jamaan sudah kebagian. Diakhir acara—saat
semua orang bubar—ada seorang ibu yang menanyai saya dengan menggunakan bahasa
jawa. Saya melongo, saya benar-benar tidak mengerti apa yang ditanyakannya.
Untung saja saat itu tiba-tiba ibu teman saya memanggil saya, akhirnya ibu itu
bertanya pada ibu teman saya.hehehe
Sebelum semua bubar, saya sudah dapat melihat teman saya
yang ternyata sudah dari tadi berada dibelakang. Wah, bukan main senangnya
dapat bertemu dengannya lagi—padahal baru beberapa minggu dia menginap dirumah
saya.
Sesampainya dirumah, teman saya langsung mandi. Dia tidak
ingin membuang-buang waktu, setelah mandi dia bergegas meminta izin orang
tuanya untuk jalan-jalan dengan saya. Dia juga sudah menyiapkan segala
sesuatunya, mulai dari kendaraan sampai tempat mana saja yang akan kami
kunjungi selama saya berada disana. You rock girls… \m/
Tujuan pertama kami adalah Kopi Joss, salah satu angkringan
yang terkenal disana. Dia bilang, dia belum pernah kesana karena ga ada teman
yang bisa diajakin. Dengan mengendarai motor matic milik kakaknya, kami
berangkat kesana. Ternyata disana tidak terlalu ramai, entah memang begitu atau
karena jam buka puasa sudah berlalu. Tapi kami sangat menikmati suasananya,
makanan yang disajikan disana ada nasi kucing dan berbagai jenis sate. Seperti
sate telur puyuh, sate usus, sate kikil dan yang lainnya.
Setelah makan, katanya dia mau mengajak saya jalan-jalan di
malioboro mall. Untuk mencapai sana, kami harus menuntun motor melewati rel
kereta karena untuk mempercepat perjalanan. Sampai disana, muter-muter cari
parkiran. Ternyata rame juga malioboro malem-malem, sampai-sampai susah dapat
tempat parkir. Di malioboro mall kami hanya melihat-lihat saja, karena memang
tujuan kesana hanya ingin menunjukan pada saya kalau di jogja ada mall
juga.hahaha
Bosen muterin mall, dia mengajak saya jajan di mister bubrger.
Katanya dia lumayan sering jajan disana. Disana ada berbagai jenis burger yang
ditawarkan dengan harga yang menurut saya WOW, jauh banget kalau dibandingkan
dengan harga burger di bandung. Setelah pusing-pusing milih—karena sama-sama ga
mau kalah—akhirnya kami memutuskan untuk membeli burger juice—kalau ga salah
itu namanya. Isinya daging ayam, tapi ada nanasya. Rasanya segar, walaupun saya
merasa perut sudah penuh tapi saya makan juga tuh burger.hehehe
Setelah makan burger kami memutuskan untuk pulang, karena
waktu sudah menunjukan pukul Sembilan lebih. Sebelum pulang, kami mencari pom
bensin terdekat—takut harus dorong motor.
Bersambung…
asiiik bersambung ya. ditunggu lanjutannya :p
BalasHapus