19/07/10

Reflection

I'm starting with the man in the mirror

I'm asking him to change his ways

And no message could have been any clever

If you wanna make the world a better place

Take a look at yourself, and then make a change

(Man In The Mirror – James Morrison)

Seperti yang dinyanyikan James Morrison di lagunya diatas, “Take a look at yourself, and then make a change”. Bener banget kalau kita ingin merubah sesuatu mulai dulu dari diri sendiri. Dan saya ingin merubah persepsi saya tentang hidup dan bagaimana menjalani hidup.

Apa yang terjadi pada kehidupan kita merupakan tulisan Allah yang maha indah. Karena tidak semua orang dapat merasakan apa yang kita alami dan rasakan setiap harinya. Namun, banyak orang yang tidak menyadari hal tersebut. Kita malah sibuk membandingkan kehidupan kita dengan orang lain. Padahal, tanpa kita sadari apa yang kita dapatkan sekarang adalah benar-benar yang paling kita butuhkan.

Contoh nyatanya terjadi pada diri saya sendiri.

Setelah saya lulus sekolah, hal yang paling ingin saya lakukan adalah bagaimana caranya mendapatkan pekerjaan yang menyenankan dengan penghasilah yang “besar”. Pikiran “bodoh” yang saya dapatkan karena doktrin dari senior-senior dan keserakahan yang memang menjadi sifat dasar manusia. Hmmm, sekarang hanya bisa senyum sendiri meskipun keserakahan itu pasti datang disaat kita paling rapuh, saat ada berbagai kesempatan dan pilihan yang membuat kita merasa sulit.

Alhamdulillah, saat ini saya sudah mendapatkan pekerjaan. Di awal-awal, banyak banget keraguan untuk menjalaninya. Banyak banget hal “aneh” yang terjadi dari awal sampai saat ini, banyak banget “godaan” untuk istiqomah. Di awal pikiran saya masih banyak pengaruh dari doktrin orang-orang sekitar, dan pandangan orang tentang diri saya. Saya merasa “terbebani” dengan apa yang orang pikirkan dan harapkan atas diri saya. Saya malu dan merasa sangat “tidak berguna” ketika mengetahui dan menjalani pekerjaan ini. Saya tidak pernah larut dalam obrolan, ketika berkumpul dengan teman-teman. Saya malu dan merasa rendah diri dengan apa yang saya dapatkan saat ini, karena saya masih membandingkan diri saya dengan mereka. Karena saya masih merasa kebahagiaan hanya bisa didapatkan dari berapa besar nominal yang dihasilkan setiap bulannya, karena saya masih belum bisa mensyukuri apa yang telah saya dapatkan.

Belakangan saya bertemu dengan banyak orang, dari berbagai kalangan, lapisan pendidikan, dan pengalaman yang berbeda-beda. Alhamdulillah dari situ saya lebih bisa menyelami diri lebih dalam, lebih banyak berpikir tentang diri sendiri, sedikit-sedikit bisa lebih bersyukur untuk setiap apa yang saya kerjakan. Karena setiap kebaikan akan menuai kebaikan yang lebih besar. Mungkin untuk saat ini dan sampai waktu yang tidak saya tau, nominal yang bisa saya dapatkan tidak sebesar dengan apa yang teman-teman saya dapatkan. Tapi, untuk saat ini saya merasa paling “kaya” diantara yang lain (mudah-mudahan kesadaran ini terus Allah jaga, dan bukan hanya sebatas cara untuk menyenangkan diri sendiri).

Seperti yang pernah saya tulis sebelumnya, bertemu dengan orang baru adalah hal paling menyenangkan dalam proses kehidupan. Dengan bertemu orang baru kita bisa lebih mengerti apa itu hidup dan bagaimana cara menghadapinya, karena kita tidak hanya melihat kehidupan dari satu sisi saja.

Alhamdulillah, saat ini saya merasa hati saya begitu kaya. Kaya dengan pengetahuan tentang hidup dan bagaimana cara mensyukuri kehidupan. Tidak banyak orang yang bisa tersenyum ketika menghadapi kesulitan, dan masih sedikit orang yang bersyukur atas nikmat yang begitu besar karena keserakahan yang menutupi hati.

Mudah-mudahan kita dibukakan pintu hati dan pikirannya untuk senantiasa berpikir atas apa yang terjadi pada diri kita, sehingga kita bisa mengerti makna yang terkandung didalamnya. Hidup, bukan hanya untuk dilalui begitu saja, setiap kejadian pasti ada maknanya. Dan hanya bisa kita lihat bila kita mau berpikir tentang hal tersebut.

04/07/10

Maaf

Maafkan aku yang sedang belajar mengumpulkan serpihan cinta yang Allah sebarkan ke seluruh pelosok dunia

Maafkan aku yang sedang belajar mengerti cinta yang Allah tunjukan padaku

Maafkan aku yang sedang belajar menyebarkan cinta yang Allah titipkan dalam hatiku

Maafkan aku bila caraku salah dalam menyebarkan cintanya Allah

Maafkan aku bila caraku salah sehingga cinta Allah tertutup nafsu

Dan saudaraku, tolong maafkan aku bila aku mencintaimu karena aku mendamba cintanya Allah.


*untuk saudara-saudaraku yang benar ku cintai karena Allah