10/07/13

Bawang Putih

Beberapa bulan yang lalu, saya terserang flu yang paling lama yang pernah saya alami. Tidak tau karena kegiatan yang memakan banyak energy atau memang cuaca saat itu tidak mendukung ditambah kondisi tubuh yang tidak terlalu baik. Biasanya kalau kena flu kaya gini tiga hari aja udah mendingan, tapi ko ini seminggu masih ga ada tanda-tanda mau sembuh ya. 



Dan saya mulai terpengaruh dengan teman saya yang menyarankan pengobatan dengan bahan-bahan herbal. Dari pada ke dokter dan dikasih banyak racun mending pake obat herbal katanya. Memang sih kalau pake obat kimia bisa keliatan langsung reaksinya, tapi itu hanya membunuh tanda-tanda yang tampak saja. Sedangkan penyakit aslinya entah termatikan atau tidak. Resikonya bila menggunakan obat herbal proses sembuhnya lama, karena dia langsung mencari penyebab utama penyakit itu. Gitu penjelasan dari temen saya mengenai obat kimia dan herbal. Jadilah selama lebih dari seminggu saya meminum air jahe pagi dan malam, dibikinin juga sih jadi ga terlalu repot.hehehe—makasih ya.

Seminggu berlalu dengan air jahe setiap hari, yang terkadang sangat pedas—kebanyakan jahe dari pada gula merahnya. Tapi ternyata flu saya tidak kunjung sembuh, cari referensi sana sini lagi obat herbal apa lagi yang harus diminum. Sampai pada satu titik, lagi-lagi temen saya menyarankan memakan bawang putih. Bawang putih saudara-saudara, bawang putih mentah.hweeeeeek

Dengernya aja udah pengen muntah, apa lagi makannya. Tapi ya apa boleh buat, demi kesembuhan badan akhirnya saya memberanikan diri untuk makan itu yang namanya bawang putih mentah. Malam itu, masih ga terlalu malam sih sebenernya. Sekitar abis isya, setelah saya makan malam. Saya mencuri-curi kesempatan biar ga keliatan sama ibu yang memang ada didekat saya. Sewaktu ibu ke kamar mandi, saya langsung ke dapur mengambil sesiung bawang putih. Saya kupas, dan saya cuci tuh bawang. Biasanya saya ragu-ragu untuk memakan sesuatu, tapi kali itu tanpa pikir panjang saya masukan sesiung bawang putih kedalam mulut saya. Saya kunyah cepat-cepat, sebelum halus benar perut rasanya mual. Ingin sekali memuntahkan apa yang ada dalam mulut saat itu, tapi saya pikir nanti jadi sia-sia perjuangan saya mengunyahnya. Akhirnya dengan susah payah menahan rasa mual saya telan bawang yang masih belum terkunyah sempurnya. Setelah itu, perut benar-benar bergejolak rasanya, pengen muntah…
Minum apapun tidak langsung dapat menghilangkan rasa bawang putih yang begitu kuat. Untuk beberapa saat saya harus bersabar merasakan aroma dan rasa yang tidak enak dari bawang putih.
Kejadian itu menjadi beberapa menit yang paling menegangkan dalam hidup saya—hebay…

Tapi ternyata, memang bener salah satu khasiat bawang putih itu untuk mengobati flu dan batuk. Nih uraiannya, kandungan sulfur yang terkandung dalam bawang putih membuatnya memiliki bau dan rasa yang khas dapat meningkatkan dan mempercepat kegiatan membran mucous di saluran pernapasan, yang membantu melegakan pemampatan dan mengeluarkan lendir. Bawang putih mentah mengandung phytochemical yang dapat membantu membunuh bakteri dan virus penyebab penyakit. Pada tahun 1992, peneliti dari Universitas Brigham Young di Utah melaporkan bahwa bawang tumbuk dalam minyak membunuh bukan hanya membunuh rhinivirus tipe 2 (penyebab umun flu), tetapi juga membunuh 2 macam herpes (penyakit kulit menular) dan beberapa virus umum lainnya.

So, are  you afraid of garlic???

Tidak ada komentar:

Posting Komentar