12/08/13

Seminggu Di Jogja (Part 1)

Hmm,,,Sebulan ramadhan ga ada kegiatan apapun apa rasanya coba? Kuliah udah beres, kerja masih nunggu lebaran. Terus sebulan cuma diem dirumah aja….
Hwa…..bosen setengah hidup. Salah satu kegiatan yang terlintas dikepala adalah liburan. Pengen banget maen ke kota lain dengan menempuh perjalanan yang lumayan jauh. Jadi backpacker sekali-kali, nginep dirumah temen, kemana-mana nebeng temen, makan-makan ditempat yang ga terlalu mahal dan semua hal yang memang biasa dilakukan oleh backpacker.

Tapi selain liburan, saya juga pengen banget ketemu dengan teman dekat saya. Kangen rasanya, karena kita memang dekat dan setahun terakhir ini memang kita selalu bersama,,,hehehe. Ngerasain kuliah bareng, ngerjain tugas bareng, beli komponen untuk praktikum bareng, sampai ngerasain gimana hectic nya ngerjain tugas akhir.
Yes…akhirnya saya punya uang untuk pergi ke kota itu, kota kelahiran teman saya dan tempat tujuan liburan… Yogyakarta.

Karena cukup jauh dan budget pas-pasan, makanya pulang pergi naek kereta api. Alhamdulillah waktu itu masih belum termasuk arus mudik, jadi dapet tiket kereta yang lumayan murah. Berangkat pagi dengan keteta bisnis dan pulang dengan kereta malam di kelas eksekutif.hehehe—baru pertama kali nih perjalanan jauh dengan kereta, rada kampung…

Tiket didapatkan dengan bantuan teman saya di jogja, kebetulan dia memiliki teman yang mempunyai usaha agen tiket kereta. Jadilah bisa dapet tiket kereta dengan mudah tanpa harus ngantri ke stasiun, dan yang paling penting bayarnya bisa nanti-nanti…hehehe

Hari yang ditunggu akhirnya datang, kereta berangkat pukul 07.00. Setelah sahur saya langsung mandi dan merepikan kembali beberapa barang yang akan dibawa, tidak banyak sih yang saya bawa hanya sebuah tas punggung yang berisi pakaian dan perlengkapan mandi, tas kecil yang berisi dompet, handphone dan kamera, serta sebuah tas jinjing yang berisi sedikit oleh-oleh. Setelah semuanya rapi, berangkatlah saya ke setasiun diantar ayah. Karena jarak stasiun dari rumah dekat, jadilah perjalanan hanya memakan waktu 15 menit. Wah, tau gitu mending saya berangkat nanti-nanti kan jadi ga kelamaan nunggu kereta. Lumayan lama juga saya menunggu kereta, sekitar 45 menit, namun setelah itu kereta datang dan hanya berhenti sebentar—maklum saya naik bukan distasiun utama—untuk menaikan penumpang.

Setelah menaiki gerbong yang ditunjukan oleh petugas, kemudian saya mencari-cari tempat duduk. Yupz ketemu, no 12A dekat jendela. Ternyata saya tidak duduk sendirian, disana sudah ada seorang mbak-mbak yang naik duluan. Sepanjang perjalanan kami berbincang tentang berbagai macam hal, mulai dari tujuan perjalanan, sampai hal-hal konyol tentang perjalanan yang pernah kami alami masing-masing.

Perjalanan memakan waktu 8 jam, cukup lama untuk ukuran saya yang baru pertama kali naik kereta api. Dan ini merupakan perjalanan terjauh saya seorang diri…
Kereta tidak berhenti disemua stasiun yang kami lewati, hanya stasiun-stasiun tertentu saja dengan tujuan untuk menaikan dan menurunkan penumpang.

Biasanya, dalam perjalanan saya selalu tidur. Tapi hari itu entah kenapa saya hanya tertidur sekali dan itupun tidak lama. Selebihnya saya habiskan dengan mengobrol dengan penumpang sebelah atau main game di handphone.

Satu, dua, tiga, sampai delapan jam saya lalui perjalanan. Dan…akhirnya sampai juga di kota tujuan Yogyakarta. Turun distasiun tugu, saya coba untuk menghubungi teman saya. Ternyata dia masih ditempat kerja, akhirnya saya menghubungi ibunya yang memang sudah dari tadi menghubungi saya. Dan ibunyalah yang menjemput saya sore itu. Kami naik becak dari stasiun ke rumah teman saya, jam masih menunjukan pukul 15.30. Dan teman saya baru pulang kantor pukul 17.00.
Sesampainya dirumah, ibu teman saya mempersilahkan saya untuk mandi, kemudian beliau mengajak saya untuk mengikuti acara buka bersama dimasjid dekat rumahnya. Manut deh, dari pada dirumah ga ada kerjaan.

Acara dimulai pukul 16.30, warga sudah berkumpul disana. Suasana ramai sekali, saya tidak pernah merasakan lagi suasana seperti ini—terakhir kali ikut buka bersama dimasjid rumah dulu, waktu masih SD. Sebelum acara buka bersama, ada seorang ustadz yang memberikan kajian. Sayangnya saya tidak dapat mengerti secara keseluruhan apa yang disampaikannya, karena kajian diberikan dengan bahasa jawa yang dicampur bahasa Indonesia. Poor me…
Dan yang membuat saya heran lagi, ternyata buka bersama disana tidak sama dengan buka bersama yang pernah saya ikuti disini. Ternyata dari belakang, ibu-ibu memberikan gelas-gelas yang berisi teh hangat manis untuk tajil dan kardus-kardus yang berisi makanan berat. Sempat terjadi sedikit “keributan” karena masih ada beberapa jamaan yang tidak kebagian makanan berat, tapi sebelum acara selesai semua jamaan sudah kebagian. Diakhir acara—saat semua orang bubar—ada seorang ibu yang menanyai saya dengan menggunakan bahasa jawa. Saya melongo, saya benar-benar tidak mengerti apa yang ditanyakannya. Untung saja saat itu tiba-tiba ibu teman saya memanggil saya, akhirnya ibu itu bertanya pada ibu teman saya.hehehe
Sebelum semua bubar, saya sudah dapat melihat teman saya yang ternyata sudah dari tadi berada dibelakang. Wah, bukan main senangnya dapat bertemu dengannya lagi—padahal baru beberapa minggu dia menginap dirumah saya.

Sesampainya dirumah, teman saya langsung mandi. Dia tidak ingin membuang-buang waktu, setelah mandi dia bergegas meminta izin orang tuanya untuk jalan-jalan dengan saya. Dia juga sudah menyiapkan segala sesuatunya, mulai dari kendaraan sampai tempat mana saja yang akan kami kunjungi selama saya berada disana. You rock girls… \m/

Tujuan pertama kami adalah Kopi Joss, salah satu angkringan yang terkenal disana. Dia bilang, dia belum pernah kesana karena ga ada teman yang bisa diajakin. Dengan mengendarai motor matic milik kakaknya, kami berangkat kesana. Ternyata disana tidak terlalu ramai, entah memang begitu atau karena jam buka puasa sudah berlalu. Tapi kami sangat menikmati suasananya, makanan yang disajikan disana ada nasi kucing dan berbagai jenis sate. Seperti sate telur puyuh, sate usus, sate kikil dan yang lainnya.

Setelah makan, katanya dia mau mengajak saya jalan-jalan di malioboro mall. Untuk mencapai sana, kami harus menuntun motor melewati rel kereta karena untuk mempercepat perjalanan. Sampai disana, muter-muter cari parkiran. Ternyata rame juga malioboro malem-malem, sampai-sampai susah dapat tempat parkir. Di malioboro mall kami hanya melihat-lihat saja, karena memang tujuan kesana hanya ingin menunjukan pada saya kalau di jogja ada mall juga.hahaha
Bosen muterin mall, dia mengajak saya jajan di mister bubrger. Katanya dia lumayan sering jajan disana. Disana ada berbagai jenis burger yang ditawarkan dengan harga yang menurut saya WOW, jauh banget kalau dibandingkan dengan harga burger di bandung. Setelah pusing-pusing milih—karena sama-sama ga mau kalah—akhirnya kami memutuskan untuk membeli burger juice—kalau ga salah itu namanya. Isinya daging ayam, tapi ada nanasya. Rasanya segar, walaupun saya merasa perut sudah penuh tapi saya makan juga tuh burger.hehehe
Setelah makan burger kami memutuskan untuk pulang, karena waktu sudah menunjukan pukul Sembilan lebih. Sebelum pulang, kami mencari pom bensin terdekat—takut harus dorong motor.
Bersambung…

1 komentar: