16/04/12

My Three World


Beberapa hari yang lalu, saya diminta menemani seorang teman untuk menyampaikan amanah. Perjalanan satu hari itu–masih kurang dari 24 jam sih—membuat saya berpikir dan lebih meyakini apa yang telah saya rasakan sebelumnya. ya, hal itu adalah perasaan memiliki beberapa dunia—bukannya autis, tapi perasaan yang berbeda dengan apa yang dirasakan sehari-hari. 

Mungkin sebagian dari kita berpikir bahwa apa yang kita alami dengan orang yang berbeda pasti menimbulkan hal yang berbeda pula. Hal itu memang benar, tapi ada satu perasaan yang sulit untuk dirasakan berulang kali pada orang yang sama. Beberapa peristiwa terlewati bersama dengan orang yang sama, rasanya memang berbeda tapi ada satu perasaan bahagia yang sama. Perasaan yang tidak dapat diberikan pada orang lain.

Kembali lagi pada perjalanan weekend kemarin. Perjalanan kemarin membuat saya dengan jelas dapat mengklasifikasikan dunia saya menjadi tiga bagian. Bagian-bagian ini merupakan bagian dari perasaan yang tercipta saat berada dengan orang-orang tertentu. Bukan perasaan yang menjadikan kita berperan sebagai orang lain, bukan pula perasaan untuk menutupi apa yang sebenarnya dirasakan saat itu.

Dunia saya ada tiga—istilah-istilahnya baru saja saya dapatkan, karena memperhatikan sekeliling.
1.              Dunia tengah, ini adalah sisi pribadi saya dengan sejuta problematika yang ada. Sekolah, kerja, teman-teman, uang, cita-cita, keluarga, sampai egosentris yang tampak. Dunia ini merupakan tempat merefleksikan diri dengan apa yang telah dilihat dan dilalui, tempat merenung, menangis, tenggelam, dan tersenyum sendiri. Ya, dunia ini memang diciptakan dari segala macam perasaan yang telah dirasakan, kumpulan peristiwa, sisi humanis dan religi diri saya.

2.              Dunia kanan, ini adalah sisi senyum yang selalu saya dapatkan bila berada dengan salah satu orang paling istimewa dalam hidup saya. Orang yang selalu dapat memberi saya inspirasi, meskipun dia tak pernah mengatakannya. Orang yang selalu dapat membuat saya belajar lebih dari dirinya, orang yang selalu tersenyum meskipun ada sedikit kesal dalam hatinya. Orang yang selalu takut menyinggung perasaan orang lain. Orang dengan banyak kebaikan.

3.              Dunia kiri, ini adalah sisi paling dalam dari perasaan saya. Sama seperti dunia kanan, saya menemukan dunia ini bila berada dengan orang yang dapat membuka hati saya. Orang yang dengannya saya dapat berbagi bukan hanya kebahagiaan, tapi tangisan dan kepedihan hidup yang saya jalani.

Ketiga dunia ini tidak menjadikan saya orang yang berbeda bila berada disalah satunya, tapi malah dapat melengkapi semua perasaan yang saya rasakan. Dunia kiri yang selalu “memaksa” saya untuk terbuka akan segala hal. Dunia kanan selalu membawa hikmah yang dibalut kebahagiaan dan senyum. Dan dunia tengah yang selalu dapat menyeimbangkan hati dan pikiran saya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar