qt hrs cari cara pinsupaya qt bs bermanfaat buat org byk:">
Lagi-lagi dunia kanan saya
memberikan semangat untuk berbuat lebih dari dirinya. Seperti yang
dikatakannya, semuanya baru sekedar niat dan itu menjadi trigger saya untuk membuatnya tidak berakhir hanya sebagai niat.
Setelah perbincangan itu, saya
mencari-cari beberapa referensi kegiatan sosial yang dapat dilakukan untuk
membuat diri lebih bermanfaat untuk orang banyak. Sampai akhirnya—lagi-lagi
dari dia—ketemulah yang namanya rumah belajar, yang lebih dikenal dengan nama rumbel.
Kegiatan disana dikhususkan untuk memberikan pengajaran kepada anak-anak jalanan--semacam sekolah gitu. Letaknya cukup jauh dari daerah saya tinggal, disalah satu pasar dikota saya. Tempatnya
pun sangat jarang saya lewati, dan untuk memastikan tempatnya saya googling dan
bertanya sana-sini. Alhamdulillah, dengan sedikit meraba-raba akhirnya dapat
saya pastikan tempat itu berada di salah satu daerah dekat pusat kota—meskipun saya
belum tau persis dimana tempatnya.
Keesokan harinya, saya berangkat
menuju tempat itu—meski awalnya sedikit ragu dan takut, karena menurut salah satu blog yang
menceritakannya menginformasikan bahwa tempat itu akan direlokasi entah kemana.
Dan ketakutan muncul karena itu merupakan salah satu daerah rawan, tapi
Bismilah deh. Kalau niat kita baik, insyaAlloh akan dimudahkan jalannya.
Perjalanan saya tempuh sekitar
pukul 16.00, karena menurut informasi rumbel aktif setiap sore pada hari sabtu
dan minggu. Cukup memakan waktu menuju sana, karena memang saya tidak tau jalan
tercepat dan memang kawasan itu cukup ramai.
Sampai disana, saya aga bingung
minta tolong siapa cari rumbel didalam pasar??? Semua memang jalannya Alloh. Sewaktu
memasuki area pasar, motor yang saya tumpangi menyangkut pada benang layangan. Didekat
situ ada dua anak perempuan yang sedang berusaha untuk menggulung benang
layangan itu dan membantu saya melepaskannya dari motor. Alhamdulillah beres,
kemudian saya minta mereka untuk mengantarkan saya ke lantai atas pasar. Hanya satu
anak yang bersedia mengantarkan saya menyusuri pasar yang hampir gelap itu. Sambil
berjalan, kami sempat berbincang. Anak itu bernama Fitri, dia masih duduk di
bangku kelas 2 SD. Dan sehari-hari dia senang menemani ayahnya berjualan diarea
pasar.
Sampai diatap pasar, saya sedikit
kecewa karena yang saya lihat hanyalah orang-orang yang sedang bermain bola. Mana
nih rumbelnya? Apa jangan-jangan emang udah ga ada? Kata saya dalam hati. Tapi,
saya melihat gerombolan orang berkumpul di dekat masjid. Saya hampirilah
orang-orang itu, Alhamdulillah lagi mereka sangat welcome dan menerima saya dengan baik.
Awalnya mereka menanyakan
keperluan saya kesana, kemudian disambung dengan ngobrol masalah
kegiatan-kegiatan yang dikerjakannya disana. Wah, seneng sekali bisa bergabung
dengan teman-teman dalam rangka memberi manfaat untuk orang banyak.
Memang belum banyak yang dapat
saya lakukan, tapi setidaknya langkah kecil ini dapat bermanfaat bagi
teman-teman yang tidak seberuntung kita dalam mengnyam pendidikan.
Trus nyampe sana ngapain aja vin?
BalasHapusWah sekali kali menawarkan jd guru vin hehe
Mampir ya
sentanue.blogspot.com