26/06/12

Share

Selalu saja ada yang dapat saya pelajari dari teman-teman di ciroyom. Sore itu saya datang sedikit terlambat, kegiatan sudah dimulai. Sambil berjalan menuju kumpulan adik-adik yang sedang asik mewarnai, salah seorang kaka relawan menghampiri saya dan menawarkan coklat—coklatnya banyak banget, tadinya mau ngambil banyak…hahaha. Kemudian duduklah saya dekat salah satu anak, tiba-tiba Ita menghampiri dan minta ditemani mewarnai. Tidak lama, Ajay dengan membawa meja mendekati saya. Dia ingin menunjukan kebisaannya mewarnai didepan saya,,,hehehe. Kemudian seorang anak menghampiri saya dengan membawa coklat—kayanya Ridwan deh—setelah memotong coklat yang ada ditangannya, dia memberikan potongan coklat itu pada saya. “ka, ini buat kaka.”, “udah ko, saya udah dapet”. Mendengar perkataan saya itu, dia tetap memaksa. “Engga ka, tadi dia udah satu, aku satu, satu lagi buat kaka”. Sambil tersenyum, saya mengambil potongan coklat dari tangannya.

Subhanalloh, anak seperti mereka saja masih ada rasa peduli untuk berbagi dengan kita. Mereka tidak hanya memikirkan dirinya sendiri, mereka masih tau bahwa hidup ini adalah tentang berbagi. Salut saya de…

Malamnya, sekitar habis maghrib. Salah satu relawan mengajak saya untuk berkunjung ke rubel yang ada di kolong jembatan cihampelas. Katanya, besok ada beberapa anak cihampelas yang akan disunat. Pergilah kami bertujuh kesana. Sesampainya disana, suasana sangat gelap—apa lagi di tempat anak-anak belajar—disana terbaring Sukma yang kakinya masih belum bebas bergerak. Oh iya, sedikit informasi kalau Sukma itu salah satu anak rubel yang beberapa waktu lalu—kira-kira sebulan lalu—terkena musibah. Kakinya patah, waktu dia ngamen di salah satu angkutan umum. Setiap nengok Sukma, pasti dia selalu tertawa –memang, dia mengidap downshindrome--, tak pernah dia meringis kesakitan. Atau memang ga sakit ya???hehehe

Selain Sukma, ada juga Jajang. Jajang memang sudah lebih dewasa, dia yang selama ini membantu merawat Sukma. Malam itu, saya baru tau kalau Jajang pernah menjadi “perawat” sebelumnya. Sukma bukanlah orang pertama yang di rawat oleh Jajang, dia juga pernah merawat Didin waktu kecelakaan dulu.

Oh iya, malam sebelumnya saya makan malam dengan Ajay. Memang tidak disengaja, waktu pulang dia minta saya mengantarnya kebawah. Sambil membonceng, saya tanya “Ajay udah makan?”. “Mau cari uang dulu ka”, jawabnya. Kemudian saya ajak dia makan bareng, dia menunjukan penjual kupat tahu. Setelah pesan, ternyata dia meminta dibungkus. Ketika saya tanya, dia menjawab “kasian mama”. Hmm,,ok jay saya berhutang satu sama kamu…

Wah, hebat sekali mereka. Lagi-lagi saya belajar tentang berbagi, bagaimanapun kondisi kita, selama kita masih mampu pastikan kita dapat selalu bermanfaat untuk orang lain. Dan satu lagi, belajar itu bisa dilakukan dimana saja dan dari siapa saja. Tidak peduli dia hanya seorang anak yang biasa hidup dijalanna, tak peduli dia lebih muda, banyak hal baik yang bisa kita teladani dari mereka.

1 komentar:

  1. I am sure this paragraph has touched all the
    internet visitors, its really really fastidious paragraph on building up new blog.


    my web-site tampa car accident attorneys

    BalasHapus