You loved me ‘cause’ I’m fragile
when I thought that I was strong
but You touch me for a little while
all my fragile strength is gone
(Sara Bereilles – Gravity)
Haduh, hanya karena liat liriknya di lapak sebelah jadi suka
banget sama lagu ini. Kasian si Sara nya disuruh ngulang-ngulang lagu ini terus…hehehe
Setiap kita pasti pernah berada pada kondisi sangat rapuh,
tapi merasa masih dapat melakukan hal benar. Saat pikiran dan perasaan tidak
sanggup menghadapi keadaan, keinginan terbesar adalah lari dari kenyataan dan
menganggap itu benar. Sering banget merasa seperti itu, semua masalah yang
dihadapi seakan tidak pernah berhenti dan seperti tidak pernah ada
penyelesaian. Merasa sangat lelah karena hanya berjuang sendiri, merasa sangat
kecewa karena tidak dapat berbuat banyak. Dan yang paling menyebalkan adalah
merasa sendiri—perasaan seperti ini membuat kita buta akan penderitaan orang
lain.
Sebenarnya hidup ini sangat manis, namun banyak hal yang
mempengaruhi pikiran yang menjadikan hidup ini sulit dan berat. Tapi jangan
lupa, ketika kita bersedia untuk menoleh sedikit—baik ke kanan atau ke kiri—maka
akan kita dapatkan perjuangan lebih berat yang dilakukan orang sekitar kita. Ketika
kita hanya fokus pada apa yang kita alami, merasa sangat tak berdaya, dan
merasa diri ini tak “berguna”. Kita tidak akan pernah mengerti bahwa ternyata masih
banyak orang yang membutuhkan diri yang tak “berguna” ini.
Dilain sisi, saya merasa apakah dengan mencoba melihat
kebutuhan orang lain akan diri kita adalah sebagai pelarian akan masalah yang
dihadapi? Saya masih berpikir seperti itu, dapat berada dengan orang lain
sedikit banyak dapat mengalihkan saya akan persoalan yang ada. Bukan mencari
solusi namun mencari kawan, bukan untuk berbagi, hanya sekedar menemani.
Hal yang paling besar adalah ketika kita merasa tidak ada
lagi tempat untuk mengadu, hanya dekapan Dia yang maha agung yang dapat
memberikan ketenangan. Seperti lirik lagu tadi “when You touch me for a little
while, all my fragile strength is gone”, ketika semuanya dipasrahkan pada sang
pemilik masalah, semua ketakutan itu hilang. Karena kita yakin Dia pasti selalu
membantu, karena Dia tidak akan meninggalkan kita sendiri.
Maka, apakah kita masih hanya mendekati-Nya ketika kita
rapuh?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar