10/11/11

Pelatihan PVB SMK 57 Jakarta

Kamis, 22 September 2011, seseorang staf Seamolec mencari saya dan salah seorang teman. Pak Prayit namanya, beliau meminta saya untuk mengikuti kegiatan yang diselenggarakan Seamolec untuk memberikan pelatihan PVB di SMK 57, Jakarta. Saya memang tidak mengerti apa itu PVB, tapi setelah dijelaskan ternyata materi yang akan diberikan adalah bagaimana caranya menyampaikan bahan ajar pada siswa di tempat yang berbeda. Sederhananya, pembuatan system pembelajaran jarak jauh – yang memang sebelumnya telah diajarkan dikelas, saya memang tidak terlalu mahir tapi bisa diandalkanlah.

Selain saya, ada empat staf Seamolec yang bertugas disana. Mereka adalah Pak Edo – beliau yang mengajari saya bagaimana cara membuat video sederhana seminggu sebelumnya, Pak Dona – saya baru kenal beliau beberapa hari sebelum berangkat, Pak Iman dan Pak Bruri – bahkan saya baru mengenal mereka pada hari dilaksanakannya tugas.

Pelatihan ini dilaksanakan selama lima hari, dimulai pada hari senin 26 September 2011. Sesampainya di SMK 57, kami breafing sebentar untuk membagi tugas masing-masing. Acara dibagi menjadi dua sesi, sesi pertama adalah pengisian materi pada moodle dan sesi ke dua adalah pembuatan video pembelajaran. Saya ditugasi untuk memberikan materi berkenaan dengan memasukan konten tugas dan ujian pada moodle di hari ke tiga– salah satu software yang digunakan untuk menyampaikan bahan ajar jarak jauh.

SMK 57, Jakarta merupakan sekolah kejuruan dengan konsentrasi pada bidang perhotelan. Sekolah tersebut bekerjasama dengan STP Sahid dalam rangka membuka jenjang D1 pariwisata dengan subkampus di SMK 57. Peserta yang mengikuti pelatihan ini terdiri dari dosen STP Sahid, guru SMK 57, teknisi , dan beberapa siswa yang nantinya membantu para guru untuk memasukan materi pada system moodle.

Saat saya memberikan materi pada hari ke tiga, saya menyapaikan bagaimana caranya memasukan soal-soal pilihan ganda dengan menggunakan salah satu format soal pada moodle. Setelah menjelaskan, saya minta setiap peserta untuk membuat sebuah file yang berisi soal dengan format yang telah saya jelaskan sebelumnya. Kemudian kami mencoba untuk meng-import file tersebut, ternyata import file yang dilakukan gagal karena salah format. Saya melihat kepanikan pada rekan-rekan lainnya, namun karena saya telah mengetahui kesalahan itu sebelumnya saya tetap tenang dan tersenyum didepan ruangan. Saya sudah menemukan cara mengelak yang sangat indah, saya jelaskan kembali bahwa format tersebut adalah format baku yang tidak dapat diganggu gugat, meskipun kesalahan yang terjadi hanyalah masalah penggunaan huruf. Kemudian saya tunjukan bagaimana cara memperbaiki kesalah tersebut tanpa harus membuat file baru.

Dan Alhamdulillah tidak ada satu pesertapun yang menyangkn jika kesalahan itu terjadi tanpa sengaja, semua beranggapan saya sengaja melakukan itu untuk menunjkan bagaimana cara memperbaikinya.
Hmm, satu point yang saya dapatkan,,,

Tidak ada komentar:

Posting Komentar