10/11/11

Sosialisasi Aplikasi Edukatif di Yogyakarta

Saya dan teman-teman sudah bersiap pulang ke Bandung, karena perkuliahan sudah berakhir dan kostan kami pun sudah berakhir masa sewanya. Rencana berubah setelah datang sms yang menginstruksikan masuk pada hari Senin, 31 Oktober 2011. Masuklah kami pada hari itu, disana disampaikan beberapa informasi berkenaan dengan apa saja yang harus dipersiapkan sebelum masuk ITB, salah satunya adalah mempersiapkan presentasi aplikasi Android untuk dipresentasikan minggu depan. Yah, dengan berat hati ditunda kembalilah kepulangan ke Bandung.

Selagi beristirahat di kamar kostan, datang sms yang berisi tawaran ikut ke jogja dalam rangka sosialisasi aplikasi edukatif dalam bentuk game RPG yang akan dilaksanakan pada tanggal 2 s.d 4 November 2011. Saya pikir dari pada disini tidak ada kegitan selain mengerjakan tugas, saya pilih untuk mencari ilmu ditempat lain dengan setuju mengukuti kegiatan ini.

Selain saya, ada Pak Prayit – beliau mengajari saya RPG maker, Pak Karyana – beliau mengajari music digital, dan rekan saya Albahri. Kami berangkat dengan penerbangan pagi, pukul 06.00. Hampir saja ketinggalan pesawat karena sopir taxi yang mengantar ke bandara ternyata tidak terlalu hafal jalan ke sana dari arah yang berbeda. Tapi Alhamdulillah kami masih sempat berangkat dengan pesawat tersebut. Sampai di jogja, kami langsung menuju SD Negeri Ungaran 1. Disana kami disambut oleh Pak Dede, guru yang pernah mengikuti pelatihan RPG di Seamolec dan juga Pak Selamet – wakil kepala sekolah SD Ungaran.

Memang sebelumnya kami sudah membagi tugas, pada hari pertama saya dan Bahri membantu Pak Dede untuk menyelesaikan game RPG yang telah beliau buat. Hari ke dua, kita melakukan uji coba game pada 30 anak siswa kelas V dan hari terakhir adalah sosialisasi aplikasi edukatif yang disampaikan oleh Pak Karyana. Setelah berdiskusi dan menginformasikan jadwal kegiatan pada Pak Dede dan Pak Selamet, Pak Prayit dan Pak Karyana pamit pulang ke hotel. Tinggallah saya dan Bahri untuk membantu Pak Dede menyelesaikan gamenya.



Hari ke dua, game sudah selesai dengan koreksi di beberapa bagian, kami mulai pada pukul 09.30 untuk melakukan uji coba. Tak disangka, dalam beberapa menit saja game tersebut selesai dimainkan oleh siswa-siswa kelas V. Mereka begitu cepat dan antusis dengan permainan, bahkan beberapa minta untuk diajari bagaimana cara membuatnya. Sekolah tersebut memang salah satu sekolah unggulan di Jogja, kecerdasan siswanya pun terlihat dari komentar mereka pada kuisioner yang kami berikan. Bayangkan seorang anak kelas V SD memberikan saran agar materi pembelajaran yang disampaikan lebih banyak agar dapat meninggkatkan pemahaman dalam pelajaran. Baru kali ini saya mendapati kata-kata tersebut dari seorang anak SD. Sungguh luar biasa.

Hasil yang memuaskan dari uji coba terhadap siswa membuat semangat Pak Dede untuk mengembangkan aplikasi tersebut disekolahnya. Hari terakhir, yang merupakan sosialisasi aplikasi edukatif disampaikan oleh Pak Karyana. Tanggapan luar biasapun kembali hadir dari para guru, banyak sekali guru yang sangat menginginkan bahan ajarnya di rubah ke dalam bentuk game. Ada juga seorang petugas perpustakaan yang menginginkan peningkatan minat baca anak dengan menerapkan aplikasi tersebut.
Tidak heran, sekolah bagus dengan fasilitas yang memadai berisi guru-guru yang dituntut selalu aktif dan inofatif dapat menghasilkan siswa yang aktif dan selangkah lebih maju. Apakah hasil yang sama dapat dirasakan oleh sekolah yang biasa saja?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar