Jumat, 28 September 2011. Sepulangnya dari tugas di SMK 57, saya diberitahu oleh salah seorang teman untuk mengikuti pengarahan yang dilakukan besok di kantor Seamolec. Jadilah saya pergi ke Seamolec dan izin mengajar di SMK Islamiyah, selain untuk menghadiri pengarahan kesempatan itu juga saya gunakan untuk menanyakan tugas yang belum saya rampungkan karena tugas kemarin – kalau kata pepatah sambil menyelam minum-minum cuy…hehehe.
Pengarahan yang harusnya dilaksanakan pada pukul 13.00, baru mulai pada pukul 14.00 – ngaret uy, diselingi makan siang pula. Disana kami diinformasikan masalah Seacyberclass, yang tujuannya adalah Latihan Ujian Bersama tanpa menghamburkan biaya untuk penyediaan kertas karena perangkat yang digunakan hanyalah computer/laptop dan LCD proyektor. Setelah itu kami disodori simulasi pengerjaan ujian dengan system cyberclass – teknik baru yang cerdas, tapi sangat tergantung listrik dan menurut saya masih sangat mengganggu siswa dengan pengerjaan soal yang tidak bisa diloncat.
Simulasi cyberclass selesai, dilanjutkan dengan pelatihan bagaimana cara mengolah hasil ujiannya. Perangkat yang digunakan adalah laptop dan sebuah scanner, scanner berfungsi untuk mambaca lembar jawaban dan hasilnya disimpan pada laptop yang kemudian diolah menjadi bentuk grafik. Sederhananya, system ini adalah cara untuk memantau tingkat kemajuan siswa dalam menghadapi Ujian Nasional dengan latihan ujian bersama yang dilakukan beberapa bulan sebelumnya.
Ternyata pengarahan ini ditujuan untuk pelatihan yang akan dilaksanakan senin depan selama lima hari. Pesertanya adalah guru mata pelajaran matematika, bahasa inggris, bahasa Indonesia, serta teknisi sekolah. Pada pelaksanaannya, system cyberclass hanya diperkenalkan saja pada guru-guru mata pelajaran, sedangkan detailnya diberikan pada teknisi sekolah.
Saya ditugaskan untuk menjadi pendamping kelas di mata pelajaran matematika. Tugas saya bukan hanya menyediakan apa saja yang dibutuhkan oleh para fasilitator, tapi juga menjadi pengarah acara dadakan. Dengan pengalaman berbicara didepan yang minim, saya beranikan untuk mengarahkan acara dengan sedikit diselingi candaan agar suasana menjadi lebih akrab. Alhamdulillah, usaha saya di apresiasi oleh semua peserta, bahkan fasilitaor.
Guru-guru mata pelajaran yang mengikuti pelatihan ini lebih banyak mendapat materi tentang bagaimana cara mambuat soal yang baik dan benar, sehingga dapat meningkatkan kemampuan siswa dalam mamahami pembelajaran secara keseluruhan. Selain itu, kami juga memberikan materi tentang cara pembuatan blog, skype dan google plus yang nantinya digunakan sebagai media komunikasi antar guru.
Pengarahan yang harusnya dilaksanakan pada pukul 13.00, baru mulai pada pukul 14.00 – ngaret uy, diselingi makan siang pula. Disana kami diinformasikan masalah Seacyberclass, yang tujuannya adalah Latihan Ujian Bersama tanpa menghamburkan biaya untuk penyediaan kertas karena perangkat yang digunakan hanyalah computer/laptop dan LCD proyektor. Setelah itu kami disodori simulasi pengerjaan ujian dengan system cyberclass – teknik baru yang cerdas, tapi sangat tergantung listrik dan menurut saya masih sangat mengganggu siswa dengan pengerjaan soal yang tidak bisa diloncat.
Simulasi cyberclass selesai, dilanjutkan dengan pelatihan bagaimana cara mengolah hasil ujiannya. Perangkat yang digunakan adalah laptop dan sebuah scanner, scanner berfungsi untuk mambaca lembar jawaban dan hasilnya disimpan pada laptop yang kemudian diolah menjadi bentuk grafik. Sederhananya, system ini adalah cara untuk memantau tingkat kemajuan siswa dalam menghadapi Ujian Nasional dengan latihan ujian bersama yang dilakukan beberapa bulan sebelumnya.
Ternyata pengarahan ini ditujuan untuk pelatihan yang akan dilaksanakan senin depan selama lima hari. Pesertanya adalah guru mata pelajaran matematika, bahasa inggris, bahasa Indonesia, serta teknisi sekolah. Pada pelaksanaannya, system cyberclass hanya diperkenalkan saja pada guru-guru mata pelajaran, sedangkan detailnya diberikan pada teknisi sekolah.
Saya ditugaskan untuk menjadi pendamping kelas di mata pelajaran matematika. Tugas saya bukan hanya menyediakan apa saja yang dibutuhkan oleh para fasilitator, tapi juga menjadi pengarah acara dadakan. Dengan pengalaman berbicara didepan yang minim, saya beranikan untuk mengarahkan acara dengan sedikit diselingi candaan agar suasana menjadi lebih akrab. Alhamdulillah, usaha saya di apresiasi oleh semua peserta, bahkan fasilitaor.
Guru-guru mata pelajaran yang mengikuti pelatihan ini lebih banyak mendapat materi tentang bagaimana cara mambuat soal yang baik dan benar, sehingga dapat meningkatkan kemampuan siswa dalam mamahami pembelajaran secara keseluruhan. Selain itu, kami juga memberikan materi tentang cara pembuatan blog, skype dan google plus yang nantinya digunakan sebagai media komunikasi antar guru.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar