01/03/12

α


Tergelitik menguak yang satu ini—bahasanya cuy…hehehe—karena pertanyaan dari seseorang, “biasanya kapan kamu kontemplasi diri?”. Jawaban saya saat itu, “biasanya sih malem, pas mau tidur karena apa yang dipikirkan saat itu bisa masuk ke alam bawah sadar. Jadi lebih bisa dirasakan dan terpikirkan dengan benar”.

Pengertian yang saya pahami tentang alam bawah sadar adalah bagian dari diri kita yang tidak dapat kita kontrol dan memiliki kekuatan lebih besar dari saat kita sadar. Kekuatan itu dapat berupa kekuatan mengingat, merasakan, berimajinasi, bahkan sampai kekuatan fisik. 

Pernah dengar pelukis yang dijuluki “Pelukis Tidur”?, ya dia adalah Le Hadwin seorang pelukis yang hanya dapat melukis ketika dia tertidur. Sudah banyak karya yang dihasilkannya, namun ketika diminta untuk melukis dia pasti mengelak dan mengatakan bahwa dia tidak dapat melukis. Dia hanya melukis ketika sedang tertidur. Mungkin ini salah satu contoh kerja alam bawah sadar—kekuatan berkreasi dan berimajinasi.
 
Dari berbagai penelitian dapat disimpulkan bahwa alam sadar kita hanya bekerja paling maksimal adalah 25% dari kemampuan yang kita miliki, sedangkan sisanya adalah yang dapat dilakukan alam bawah sadar—amazing banget. Tapi sayangnya, yang mudah masuk ke alam bawah sadar adalah persepsi negative, misalnya ketika kita berpikir kita akan gagal dalam suatu hal maka alam bawah sadar akan merekamnya dengan sangat kuat. Jadi jika persepsi awal kita adalah kegagalan, maka itulah yang akan kita alami. Semua usaha yang dilakukan tidak akan maksimal karena pikiran kita sudah dipenuhi dengan kalimat kegagalan tersebut—jangan pernah mikir yang jelek-jelek makanya :P.

Baca dari beberapa referensi, katanya kondisi otak manusia dibagi menjadi empat. Pertama beta,tetha, delta, dan alfa.
Kondisi beta adalah kondisi saat kita benar-benar sadar—ya seperti saat saya menulis ini, saya dalam kondisi beta. Sadar benar, tanpa tekanan dan pengaruh dari manapun.
Kondisi tetha adalah kondisi saat kita tertidur. Tubuh sangat membutuhkan kondisi ini untuk melakukan pemulihan terhadap sel-sel yang rusak ataupun untuk peremajaan sel. Makanya kita sangat perlu tidur, maksudnya tidur nyenyak untuk mengembalikan kondisi tubuh menjadi segar—halah ga ngerti yang beginian, pokonya klo tidur ga nyenyak bangunnya juga ga seger.
Kondisi delta adalah kondisi pikiran menjadi kreatif, bentuknya dalam mimpi dan khayalan.
Terakhir, kondisi alfa adalah kondisi dimana kita dapat membuka pintu alam bawah sadar. Hal ini dapat terjadi saat kita benar-benar rilek, santai—kaya dipantai :P—nah kondisi ini sama persis saat kita berkhayal. Lah, tadi dibilang berkhayal ada di kondisi delta. Nah perbedaan kondisi alfa dan  delta adalah pada tingkat kesadaran yang dirasakan. Pada kondisi alfa, kita masih bisa merasakan anggota tubhuh tapi pada detla tidak.

Intinya, untuk membuka pintu alam bawah sadar kita harus dalam keadaan sangat relek dan santai. Agar dapat memasukan sugesti-sugesti positif yang digunakan untuk membangun dan menjalani kehidupan dengan lebih baik. Kalau boleh dibilang, didalam alam bawah sadar itu tersimpan semua rahasi yang kita sadari ataupun yang tidak kita sadari. Bisa jadi suatu penyakit yang kita tidak tau asalnya bersumber dari sini.
Seorang teman pernah bercerita, dia sering menangis tanpa alasan yang jelas dan dia merasa sangat sedih saat itu. Mungkin ada suatu hal atau kejadian yang terekam sangat kuat di alam bawah sadarnya.

Eh, jadi keingetan acara-acara hipnotis di tipi, pantesan alhi hipnotis nyuruh “korban” nya untuk terus relek. Itu toh tujuannya, untuk membuka alam bawah sadar dan “mengorek” apa yang ada didalamnya. Kalo gitu, bisa ga ya di siding-sidang para saksi memberikan keterangan dalam keadaan terhipnotis? Kan bisa membongkar semua memori yang ada didalam otaknya. Tapi langsung keinget,,,bersaksi dalam keadaan sadar dan tanpa tekanan dari manapun…hehehe

Tidak ada komentar:

Posting Komentar